Monday, November 24, 2008

Surga Sebelum Surga

Biasanya orang mendengar kata surga dan neraka langsung merasa merinding, rasanya bagaimana gitu …? Tidak ada yang bisa membayangkannya kalau seandainya dirinya nanti setelah mati mau masuk surga atau neraka. Bahkan mungkin ada sebagian orang yang tidak percaya adanya surga dan neraka. Bagi sebagian orang ini surga dan neraka adalah bohong dan isapan jempol belaka, bagi mereka setelah orang menjalani hidup didunia kemudian mati maka habislah kehidupan, tidak ada apa-apa lagi, sehingga bagi golongan ini berusaha hidup didunia dengan sebaik dan seuntung-untungnya dengan semua cara dipakai untuk meraih apa yang diinginkannya. Bagi sebagian orang lagi adanya surga dan neraka adalah tujuan akhir hidup ini, sehingga mereka dalam hidup didunia ini penuh dengan kehati-hatian, menjalankan kewajiban dan larangan untuk meraih kehidupan dimasa mendatang, yaitu balasan surga bagi kebaikan dan balasan neraka bagi keburukan. OK ..... kita bicara sedikit bersama golongan orang yang percaya surga dan neraka. Surga adalah tempat segala kebaikan yang akan diperoleh seseorang setelah berlalu dari kehidupan dunia sehingga menjalani kehidupan akherat. Kehidupan seseorang dimulai dari alam ruh-alam rahim-alam dunia-alam kubur-alam akherat. Alam ruh semua ruh manusia adalah sama, suci dan fitrah. Semua mengakui adanya Alloh dan mengakui ke-Esaan Alloh. Kemudian Ruh ditiupkan kedalam rahim dengan janji untuk selalu menjaga ke Esaan Alloh, pemberian rezeki, jodoh, dan mati sehingga ruh tersebut masuk ke jasad dalam rahim hingga lahir ke dunia. Semasa bayi kecil lahir dalam kondisi suci oleh orang tuanya dibesarkan dan dibentuk apakah ia akan menjadi orang muslim, yahudi, nasrani dan majusi. Pendek Kata kedua orang tuanyalah yang akan membentuk jiwa dan kepribadian. Setelah dewasa bayi itu bisa berdiri sendiri dan beradaptasi dengan lingkungan sesuai dengan kemampuan dan keyakinan yang dimilikinya, hingga masa tua. Kemudian orang itu akan meninggalkan dunia dan memasuki kehidupan alam kubur dan kehidupan akherat. Disinilah ia akan melihat adanya surga dan neraka sebagai balasan amal yang telah ia perbuat. Lantas dimanakah surga sebelum surga yang sebenarnya itu.
Dalam keyakinan golongan ini untuk mencapai surga yang sebenarnya ada aturan, kewajiban dan larangan yang harus dipenuhi. Semua aturan-2 tersebut sudah disampaikan kepada semua orang di bumi ini. Aturan itu ada didalam ajaran kitab suci agama samawi yang sudah saling disempurnakan hingga ajaran terakhir, yaitu ajaran islam. Aturan-aturan yang ada acapkali membuat orang terbatasi, terkekang tetapi banyak pula yang menikmati. Diantara aturan itu salah satunya adalah menikah. Dengan menikah sesuai dengan aturan yang ada, dilengkapi dengan pasangan yang serasi, tampan dan cantik, sehat jasmani dan rohani, sholeh dan sholehah, sudah mapan dalam menjalani hidup di dunia, sungguh merupakan sebuah kegiatan yang sangat menyenangkan. Nikah dengan kondisi tersebut membuat diri ini semakin bersemangat, bergelora, tidak mudah furstasi dan goyah. Nikah dengan kondisi tersebut seperti menjalani kehidupan surga yang ada didunia, ya ..... surga sebelum surga ....... Sehingga nantinya dihasilkan anak keturunan yang baik-2, anak keturunan yang sholeh dan sholehah. Surga dunia apabila kita lakoni sesuai dengan aturan yang ada maka akan menghantarkan kita menuju pintu surga yang sebenarnya di kehidupan akherat kelak.... alangkah indahnya surga sebelum surga.

Sunday, October 05, 2008

MENYAYANGI FAKIR MISKIN (artikel)

Oleh: Uti Konsen.U.M.
(whandi.net) PADA suatu hari, ketika Rasulullah SAW tiba di halaman masjid, seorang Arab Badui mencegat beliau seraya berkata: "Ya Muhammad. Berikanlah pada ku harta Allah yang ada pada mu". Bagaimana sikap Nabi Mulia itu?. Karena pada waktu itu Nabi SAW hanya memiliki jubah yang dipakainya, lalu dengan senyum Rasul SAW melepas jubah yang dikenakannya dan dengan tulus beliau berikan kepada lelaki itu.Rasulullah SAW memang terkenal senang bergaul dengan para fakir miskin. Sikap beliau itu diikuti oleh para sahabat. Kenapa maka mereka bersikap demikian?. Sebab satu hadis Qudsi mengatakan: "Carilah karunia Allah dengan mendekati orang yang dekat dengan orang miskin. Karena pada merekalah Aku jadikan keridhaan-Ku ", sehingga dalam satu hadis Rasulullah SAW. bersabda: "Segala sesuatu itu ada kuncinya dan kunci surga itu adalah mencintai anak yatim dan orang-orang yang miskin" (HR.Daruthni dan Ibnu Hiban).Beberapa hari sebelum wafat, Nabi Muhammad SAW menunjukkan tanda-tanda khusus yang belum pernah disaksikan oleh para sahabat. Misalnya, beliau sering berbicara tentang keindahan surga. Satu ketika sambil bercerita beliau mengulurkan tangannya seperti hendak mengambil sesuatu, tapi kemudian ditariknya lagi. Ketika ditanya para sahabat maksudnya, Nabi Mulia SAW ini menjawab: "Aku melihat surga dan aku menjangkau setangkai anggur. Jikalau aku mengambilnya, kalian baru dapat menghabiskannya selama umur bumi ini." Tanda-tanda khusus lain di hari-hari akhir Rasulullah SAW makin tampak ketika beliau ditanyai oleh para isterinya: "Siapa diantara kami yang pertama kali akan menemui Anda kelak?". Dengan suara menggetarkan hati Nabi SAW. menjawab: "Tangan siapa diantara kalian yang panjang, itulah yang lebih dahulu menemui ku." Mereka lalu saling mengulurkan tangan masing-masing dan membandingkan satu sama lain. Dugaan mereka Saudah lah yang akan dulu wafat, karena tangan Saudah lah yang paling panjang. Sebab dialah diantara isteri Nabi SAW yang paling tinggi dan besar. Sekitar 10 tahun setelah Nabi SAW wafat, ternyata Zainab yang lebih dahulu menyusul beliau. Dialah isteri nabi SAW yang perawakannya paling kecil dan dijuliki "Ibu kaum miskin", yang pemurah hati. Tahulah mereka bahwa " tangan paling panjang " yang dimaksud Rasulullah SAW adalah orang yang gemar memberi sedekah kepada fakir miskin.Simaklah sikap Ali bin Thalib KW. Suatu saat orang menemukan beliau sedang terisak menangis. Ketika ditanya mengapa gerangan beliau menangis, orang yang penuh kemuliaan itu berkata : "Sudah satu minggu tak ada seorang tamu pun yang datang kepada ku. Aku khawatir Allah sedang menghinakan aku". Dan Ali sangat empati terhadap kaum duafa lebih-lebih ketika beliau menjadi Khalifah. Menurut sanad dari Iman Ahmad, Ibnu Rafi' pernah berkata : "Pada suatu hari Id aku menemukan Ali bin Abi Thalib sedang duduk.Di sebelahnya ada sebuah kantung yang diikat erat-erat. Aku mengira isinya pasti perhiasan yang mahal-mahal. Tapi ketika Ali membukanya aku nyaris tidak percaya dengan apa yang kulihat. Bungkusan itu cuma berisi roti kering yang maling paling rakus pun takkan mau mencurinya. Kemudian roti itu dilembutkan dengan air. Ketika kutanya mengapa kantung yang cuma berisi roti kering itu diikat begitu rupa? ". Ali menjawab: "Agar anak-anakku tidak membuka dan mengganti dengan roti yang halus dan mengandung mentega." "Eh, apakah Allah melarang Anda menikmati makanan yang lebih baik?". "Aku bertanya heran". "Sama sekali tidak. Aku hanya ingin memakan makanan rakyat yang paling miskin. Aku baru akan mengubah makanan ku setelah aku bisa memperbaiki taraf hidup dan nilai makanan mereka," jawab sang Khalifah.Lain lagi halnya dengan Nabi Yusuf AS Ketika beliau sudah diangkat menjadi Bendahara kerajaan dan menjadi semacam Kepala Bulog, beliau berpuasa hampir setiap hari. Ketika ditanya orang mengapa Nabi Yusuf melakukan itu semua, beliau berkata bahwa beliau takut kenyang sehingga melupakan kehidupan orang miskin.Ali Zainal Abidin, salah seorang cucu Rasulullah SAW, setelah wafat termasyhur sebagai orang yang gemar memikul gandum di malam hari dan membagikannya kepada para fakir miskin di Madinah, tanpa seorang pun mengetahuinya. Jika datang kepadanya seseorang yang sedang ditimpa kesulitan dalam hidupnya dan meminta tolong kepadanya, beliau menyambutnya dengan uacapan: "Selamat datang wahai orang yang berkenan memikul bekal ku untuk hari akhirat."Dalam majalah Amanah Nomor: 33 tanggal 9 Oktober 1987 diceritakan mengenai H.Yunan Helmy Nasution, ketika almarhum masih berdinas sebagai tentara. Rata-rata setiap 4 bulan sekali beliau diopname di Rumah Sakit, karena sakit. Tapi sejak memelihara anak yatim, maka selama 14 tahun, belum sekalipun menderita sakit. "Memelihara anak yatim adalah hiburan rohani karena kasih Allah kepada mereka. Empat belas tahun mengelola anak yatim, tidak pernah mengalami kesulitan. Sering rezeki datang dengan tiba-tiba karena anak yatim mengandung misteri tersendiri disisi Allah, yang bagi orang lain sangat mengherankan", kilah almarhum.Bagi orang yang telah mendalam pemahamannya terhadap ajaran agama, seperti kaum Sufi, mereka sangat ramah kepada para fakir miskin. Jarang mereka menolaknya bila para fakir miskin datang kepadanya. Mereka menganggap yang diminta para fakir miskin itu sekedar untuk memenuhi kebutuhan mereka. Nabi Isa AS berkata : "Barang siapa menolak fakir miskin yang meminta, sehingga ia kecewa, para malaikat tidak akan memasuki rumahnya selama 70 hari." Wallahualam.

MARI ... BERPERAN DLM MENGENTASKAN KEMISKINAN

Mengapa Kita Harus Memperhatikan Yatim, Fakir dan Miskin? Apa Gunanya? Apakah Hanya Menghabiskan Energi kita saja? ...... dll
Sahabat yang budiman beberapa hals diatas mungkin menjadi beberapa pertanyaan kita yang mengganjal, namun demikian marilah kita coba untuk mengkaji singkat saja tentang peran dalam mengentaskan kemiskinan. Sahabat sebelumnya telah disampaikan tentang QS Al Ma’un pada kiriman terdahulu (peduli thdp org yatim&miskin) . Berikut kami ulang terjemahannya,
1.Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (QS. 107:1)
2.Itulah orang yang menghardik anak yatim, (QS. 107:2)
3.dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (QS. 107:3)
4.Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (QS. 107:4)
5.(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. (QS. 107:5)
6.orang-orang yang berbuat riya 1604. (QS. 107:6)
7.dan enggan (menolong dengan) barang berguna 1605. (QS. 107:7)
1604 : ialah melakukan suatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
1605 : Sebagian mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.
Sahabat tentunya menyadari betapa banyak orang yatim dan fakir miskin di dunia ini, di negeri ini dan khususnya disekitar kita, tetangga kita, sebelah kampung kita yang kebetulan hidupnya kurang beruntung. Semoga sahabat pernah berinteraksi, berdiskusi atau paling tidak berbicara singkat dengan mereka. Secara singkat cukup banyak penderitaan dan keterbatasan mereka dalam menjalani kehidupan ini (kiranya sudah banyak cerita tulisan mengenai hal ini dan kami yakin sahabat sudah mengetahuinya). Memang membicarakan kaum fakir miskin dan yatim tidaklah menarik, mungkin bukan menjadi sebuah kajian yang ”kurang nendang” yang kata sebagian orang hanya akan membuang-buang waktu saja. Sahabat banyak perintah didalam Alqur’an dan contoh dari Nabi kita untuk peduli terhadap yatim dan kaum fakir miskin, menyayangi mereka dan tidak mengacuhkannya ( terdapat +/-68 ayat Alqur’an dan banyak lagi hadist nabi), bahkan Nabi sendiri dalam sebuah riwayat (mohon maaf riwayat lengkapnya saya lupa) sering berinteraksi dan membantu fakir,miskin,yatim, salah satunya kurang lebih ”bila kalian tidak menemukan aku di masjid maka carilah aku ditengah-2 fakir miskin” (cmiiw).
Sahabat, semoga sahabat pernah/mau berdiskusi, berinteraksi, membantu dan peduli terhadap saudara kita yang kebetulan kehihidupanya kurang beruntung tersebut (fakir,miskin,yatim) ,walaupun mungkin dikehidupan akherat kelak banyak diantara mereka yang lebih beruntung dari pada kita (wallohu’alam). Menurut kami kemiskinan dan keterpurukan itu memang sangat dekat dengan (keingkaran) kekufuran, sehingga kepedulian kita terhadap sesama sangat dianjurkan. Sahabat walaupun sudah banyak pihak-2 yang peduli terhadap mereka, berbagai Lembaga Pemerintan/Non Pemerintah/Ormas dg mendirikan Panti asuhan, Badan Amil Zakat, Panti sosial, Lembaga Ketrampilan dll, namun kami rasa masih sangat kurang. Keterlibatan sahabat semua sangat diharapkan seperti pemberian Zakat, Infaq dan Sodaqoh, syukur-2 sahabat berkenan dan mau terlibat langsung dalam mengentaskan mereka dari ketidak beruntungan tersebut. Sahabat pada momen bulan Ramadhan ini adalah momen yang tepat untuk berbagi terhadap sesama dan untuk memperbanyak amalan. Para sahabat yang budiman kami mengajak para sahabat semua (terutama diri dan keluarga kami sendiri) untuk bisa menyempatkan diri membayar zakat (Mal(2.5% dr harta kita),Fitrah), infaq,sodaqoh,jariyah dll. Secara langsung sahabat dapat memberikan kepada orang yang berhak disekitar atau sahabat bisa mempercayakannya melalui badan amil zakat seperti LAZIS, BMH, LMI,... dan lembaga Amil Zakat lainnya. Dengan demikian rasa kepedulian dan kasih sayang sesama kita sedikit banyak bisa membantu untuk mengentaskan saudara kita yang kebetulan kurang beruntung tsb. Selain itu juga menjaminkan bahwa harta yang kita miliki dan kita makan sehari-2, yang membentuk darah daging dan tubuh kita, keluarga kita, anak-2 kita adalah benar-2 bersih baik dan halal, yang Insya Alloh akan membantu kita dikehidupan ini dan kehidupan masa yang akan datang (akherat kelak).
Sahabat terlampir ada sedikit tulisan betapa sayangnya nabi dan para sahabat beliau saat itu terhadap orang fakir miskin (terlampir).

Sahabat berikut beberapa perintah untuk peduli terhadap saudara fakir, miskin dan yatim,
Ada sekitar +/-68 ayat Alqur’an (cmiiw), diantaranya sbb :
QS An-Nisa’ 2 :
2. Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. (QS. 4:2)
QS Arrum 38 :
38. Maka berikanlah pada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) pada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan 1172. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. 30:38)
1172: Yaitu: Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan ma'siat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya
QS Albaqoroh 271 :
271. Jika kamu menampakkan sedekah(mu) 172, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya 173 dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 2:271)
172. Menampakkan sedekah dengan tujuan supaya dicontoh oleh orang lain.
173. Menyembunyikan sedekah itu lebih baik dari menampakkannya, karena menampakkan itu dapat menimbulkan riya pada diri si pemberi dan dapat pula menyakitkan hati orang yang diberi
QS Albaqoroh 273-274 :
273. (Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. (QS. 2:273)
274 Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. 2:274)
QS An Nur 22 :
22. Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu?
QS Al Mujadalah 12-13 :
12. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tiada memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 58:12)
13. Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 58:13)
dll,

Wallohualam.

BERBAKTI PADA ORANG TUA

Sahabat yang budiman kami yakin semoga sahabat setuju dengan anjuran diatas. Kita sebagai anak apalagi sekarang sudah menjadi orang tua tentunya sangat menyadari pentingnya rasa bakti tersebut. Sahabat, Jika kita masih mempunyai orang tua yang masih ada (masih hidup) alangkah indah dan senangnya jika kita bisa intens berinteraksi, entah itu melalui telepon ataupun melalui kunjungan secara langsung. Kita bisa membantunya dengan segala hal terbaik yang sanggup kita lakukan, walaupun itu hanya sebuah ucapan sayang kepada orang tua kita. Sahabat, sungguh bahagia rasanya apabila sahabat bisa melakukannya. Saat ini kami yakin banyak diantara orang tua sahabat sudah pada sepuh (tua-renta-bahkan mungkin sudah pikun), ataupun sudah meninggalkan kita (meninggal dunia). Apabila kita bisa merawat orangtua kita yang sudah usia lanjut tersebut, alangkah bahagianya kita, karena telah diberi kesempatan untuk menunjukan rasa bakti kita kepada mereka, apalagi disaat mereka membutuhkan bantuan kita, baik moril ataupun materiil karena menurut kami ini adalah anugrah terindah dan bukan sebagai beban belaka yang tentunya akan memberikan pahala yang tidak terkira. Apabila kedua orang tua kita sudah meninggal dunia, maka sudah seyogyanya bila kita selalu mendo’akan mereka dikala sempit dan luang, minimal sehabis melakukan ibadah (sholat), karena do’a ini adalah salah satu buah amal mereka yang masih terus bisa mengalir walaupun mereka sudah meninggal dunia. Apabila mereka belum berhaji, memberangkatkan haji bagi mereka adalah suatu hal yang terpuji karena melengkapkan rukun islamnya (menurut saya adalah suatu hal yang utama). Sahabat tentu masih ingat pada saat masih kanak-2, pada saat masih remaja bagaimana orang tua kita telah memenuhi semua kebutuhan kita, membesarkan kita, mendidik kita dan menyayangi kita dengan segala cara terbaik dari mereka. Bila kita ingin membalas budi baik mereka, saya yakin sangat banyak yang dibutuhkan, bahkan mungkin kita tidak sanggup membalas kebaikannya. Sahabat, kami yakin tidak ada orang tua di dunia ini yang menginginkan keburukan akan anak-anaknya. Oleh karenanya sudah seyogyanya bila kita selalu mengedepankan rasa bakti kita kepada kedua orang tua kita, dengan cara yang baik dan terpuji.

Sahabat, berikut adalah beberapa petunjuknya (Totalnya (cmiiw) sekitar 82 ayat/perintah untuk berbakti kepada orang tua kita) :
QS Lukman : 14-15 :
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun 1181. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. 31:14)
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. 31:15)
1181: maksudnya: selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur 2 tahun
QS Albaqoroh 83 :
83) Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): "Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (QS. 2:83)
QS An-Nisak 36 :
36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh 294, teman sejawat, ibnu sabil 295 dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (QS. 4:36)
Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim dan bukan muslim.
"Ibnus sabil" ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'siat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
QS Al-Ankabut 8 :
8) Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapak-nya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. 29:8)
QS Al-Ahqof 14 :
14. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: "Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (QS. 46:15)
QS Al Isro’ 23 :
23. Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia 850. (QS. 17:23)
850. Mengucapkan kata "ah" kepada orang tua tidak dibolehkan oleh agama, apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.



Monday, September 29, 2008

SELAMAT IDUL FITRI 1429 H

Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir & Batin
Salam,
Kang Cid

Monday, September 15, 2008

SENANGYA PUNYA ANAK YANG BAIK

Sahabat, tentunya semua menyadari alangkah senangnya mempunyai anak keturunan yang baik, sehat, taat kepada orang tua, taat kepada Tuhannya, suka beramal, pandai bergaul, aktif dalam kebaikan, senantiasa menjauhi keburukan, bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara … dll. Sahabat, dalam keadaan anak yang demikian inilah yang kami sebut sebagai anak yang sholeh (bagi laki-2) dan sholehah (bagi perempuan). Semua orang tua kami yakin menginginkan anak-anaknya demikian (termasuk diri kami sendiri). Alangkah senangnya punya beberapa anak (banyak anak) yang sholeh/sholehah semua dan alangkah sedihnya jika punya beberapa anak (banyak anak) yang durhaka. Semoga kita semua diberikan berkah dan barokah dengan punya anak-anak yang sholeh dan sholehah. Salah satu yang bisa kita dapatkan adalah hikmah dari seseorang yang telah berhasil membimbing keluarganya, yaitu Keluarga Lukman Nul Hakim yang bisa kita dapatkan kisahnya dalam Al Qur’an, diantaranya sbb (cmiiw):
1. Luqman memerintahkan keluarganya untuk senantiasa bersyukur kepada Alloh
2. Luqman memerintahkan kepada anaknya agar jangan mempersekutukan Alloh (Berbuat Syirik), karena syirik adalah perbuatan yang keji.
3. Luqman memerintahkan kepada anaknya untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya
4. Jika Kedua Orang tua memaksa mengajak mempersekutukan Alloh (Berbuat Syirik) maka jangan dilakukan tetapi tetap bergaulah dengan cara yang baik.
5. Luqman Menasehati anaknya jika ada perbuatan sekecil apapun (walau sebesar biji sawi) tentu akan ada pembalasannya dari Alloh.
6. Luqman memerintahkan kepada anaknya untuk mendirikan sholat
7. Luqman memerintahkan kepada anaknya untuk mengajak manusia melakukan perbuatan yang baik dan mencegah perbuatan yang buruk
8. Luqman memerintahkan kepada anaknya agar selalu bersabar terhadap kejadian buruk yang menimpanya
9. Luqman memerintahkan kepada anaknya agar jangan berbuat sombong dan angkuh
10. Luqman memerintahkan kepada anaknya agar sederhana dalam berjalan (hidup) dan agar melunakan/melembutkan suaranya

Sahabat berikut sedikit cuplikan nasehat-nasehat yang bisa kita dapatkan dalam Al Qur’an seperti uraian kami diatas :

1. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. 31:12)
2. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. 31:13)
3. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun 1181. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. 31:14)
4. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. 31:15)
5. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus 1182 lagi Maha Mengetahui. (QS. 31:16)
6. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. 31:17)
7. Dan janganlah memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS. 31:18)
8. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan 1183 dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (QS. 31:19)
1181: maksudnya: selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur 2 tahun.
1182: Yang dimaksud dengan "Allah Maha Halus" ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimanapun kecilnya.
1183: Maksudnya: ketiak kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.
Sahabat, semoga kita semua berhasil dalam membimbing keluarga kita masing-2, sehingga apa-2 yang kita cita-citakan dan dambakan dapat tercapai. Semoga anak-2 kita menjadi anak-2 yang sholeh sholehat, bila ada diantara sahabat yang belum punya momongan segera diberikan momongan oleh Alloh swt anak2 yang sholeh-sholehat.
Amin

Friday, July 18, 2008

BANJIR ..... BANJIR ...... BANJIR

Rekans yang budiman, kita sebagai orang indonesia tentunya sudah maklum dan sudah mengetahui kalau di iklim kita sebagai negara daerah katulistiwa terdapat 2 musim kemarau dan musim hujan. Pada saat SD dulu seingat saya sudah belajar geografi dalam ilmu IPS. Disana saya dikenalkan oleh guru akan adanya 2 musim itu di Indonesia. Musim hujan terjadi mulai bulan oktober s/d april, sedangkan musim kemarau terjadi bulan april s/d oktober. Bahkan dalam pemahaman saya selama ini rentang musim tersebut sudah menjadi pakem dan menjadi kebiasaan sehari-2 akan datangnya musim tersebut. Pada bulan-bulan desember pasti terjadi hujan lebat disertai dengan angin s/d bulan pebruari. Bulan maret hujan berkurang s/d bulan april hingga memasuki musim kemarau. Demikian juga pada bulan juni s/d agustus terjadi kemarau dengan panas yang cukup terik, sehingga anak-2 pada waktu saya kecil suka mengisi bulan-2 ini dengan bermain layang-layang (musim layangan). Seiring memasuki bulan september dan oktober sudah mulai turun hujan hingga masuk musim penghujan. Demikian ke-2 musim ini saling berganti selama satu tahun dan konsisten berjalan dari tahun ke tahun. Cobalah rekans amati dan periksa memory rekans ....

Wednesday, June 04, 2008

TENTANG TIGA PERJALANAN

Dua kali acara TV itu terlihat, dua kali saya mendapat nasihat. Ia tentang seorang pesohor muda yang melengkapi rumahnya dengan fasilitas untuk berkumpul banyak orang. Ketika tamu di rumahnya itu sebagian besar adalah anak-anak inilah kurang-lebih pernyataannya:
''Perjalanan yang paling mulia adalah perjalanan ke tempat ibadah. Perjalanan paling baik adalah perjalanan ke tempat kerja. Dan… perjalanan paling menentramkan adalah perjalanan menuju rumah.'' Di hari yang lain, di acara dan televisi yang sama, yang juga terlihat secara tak sengaja saya dengar pernyataannya. Saat itu, ia sedang kedatangan tamu-tamu tuna netra; ''Kita semua memiliki tiga mata. Mata beneran untuk melihat, mata hati untuk merasa, dan mata kaki untuk melangkah menuju perbuatan.'' Saya mengagumi anak muda ini, tapi soal dia akan saya tulis lain kali. Kita langsung menuju nasihatnya saja. Kita mulai dari nasihat pertama, tentang tiga jenis perjalanan itu, perjalanan termulia, yakni berjalan ke tempat ibadah. Jadi barang siapa rampung beribadah tidak juga menjadi mulia, berarti yang mulia cuma perjalanannya. Manusianya bisa tetap seperti sedia kala. Perjalanan kedua adalah perjalanan terbaik, yakni ketika seseorang berangkat kerja. Jadi kerja adalah pusat kebaikan. Maka jika ada orang bekerja hasilnya malah masuk penjara, ia pasti sedang mengingkari hakikat pekerjaannya. Jika ada sopir bus masih tega mengencingi pintu busnya sendiri, dan jika ada pegawai enggan merawat kendaran dinasnya, ia tak layak mendapat kebaikan dari pekerjaannya. Perjalanan ketiga, ini menurut saya perjalanan yang tidak cuma menenteramkan tetapi juga menyenangkan yakni berjalan menuju rumah, pulang, kepada keluarga. Maka barang siapa punya rumah dan keluarga tetapi tidak memiliki ketenteraman, sesungguhnya ia sedang tidak memiliki apa-apa. Maka siapa saja yang bermain api dengan keluarganya, ia sedang berjudi dengan hidup dan matinya. Padahal sejauh pengamatan saya, untuk mengakses kebahagaian keluarga ini cuma butuh tindakan-tindakan sederhana. Saya, misalnya, langsung mendapatkan kebahagiaan yang nyaris penuh dari istri saya, ketika ia saya biarkan mengerti seluruh duit yang saya peroleh dan kepadanya sering saya perintahkan mengobrak-abrik dompet saya. Hasilnya luar biasa. Ia segera mengggap saya sebagai lelaki setia dan terpercaya karena tak butuh ''uang laki-laki''. Di masa lalu, uang laki-laki ini biasa ditaruh di lipatan kaos kaki, di saku-saku rahasia dan di tempat-tempat tersembunyi lainnya. Tujuannya jelas, agar ia digunakan sesuka hati tanpa diketahui istri. Dampak uang laki-laki ini ternyata dahsyat sekali, terutama jika ia dipergoki. Istri bisa berimajinasi macam-macam dari imajinasi ringan, berat atau sedang. Imajinasi ini sungguh biang bahaya karena sudah dibimbing oleh bibit ketidak percayaan. Di mata istri, kenapa suami menyimpan uangnya secara sembunyi hanya punya satu alasan: semua ini cuma demi kepentingannya sendiri. Dan ego semacam ini hanya mungkin dijalankan dengan dua cara: secara diam-diam atau dengan menyiapkan kebohongan. Dan inilah bahaya bohong, ia tidak mengenal berat dan ringat karena jika ketahuan selalu meninggalkan bekas yang dalam. Batu pertama untuk saling tidak percaya telah diletakkan. Hidup bersama yang sudah tidak saling mempercayai adalah sumber dari seluruh tragedi. Jika serumah sudah tidak saling percaya, maka di dalam satu selimut pun tidak akan saling meraba. Ketika inilah rumah akan berubah fungsi dari pusat ketentraman menjadi pusat kegaduhan. Seseorang yang gagal menentramkan rumahnya sendiri, sulit untuk diharap membuat kebaikan di dalam pekerjaan dan membuat kemuliaan di dalam peribadatan.

Oleh : Prie GS - Budayawan dan penulis SKETSA INDONESIA

Thursday, May 29, 2008

PELAJARAN JALANAN 2

Kisah Dua Manusia Super Ibukota tanpa disadari terkadang sikap apatis menyertai saat langkah kaki mengarungi untuk mencoba menaklukan ibukota negeri ini. Semoga kita selalu diingatkan, sekedar berbagi cerita di forum orang -orang super dalam keindahan hari ini. Siang itu 13 Pebruari 2008, tanpa sengaja saya bertemu dua manusia super. Mereka makhluk - makhluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat. Tepatnya di atas jembatan penyeberagan Harmoni, dua sosok kecil berumur kira - kira delapan dan sepuluh tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam. Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue di ujung jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan lebar - lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan ucapan "Terima kasih Om...!" Dan saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk ke arah mereka. Kaki - kaki kecil mereka menjelajah lajur lain diatas jembatan, menyapa seorang laki - laik lain itupun menolak dgn gaya yang sama dgn saya, lagi - lagi sayup - sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil mereka, kantong hitam tempat stock tissue daganggan mereka tetap teronggok di sudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta. Saya melewatinya dengan lirikan ke arah dalam kantong itu, dua
pertiganya terisi tissue putih berbalut plastik transparan. Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita, senyum di wajah mereka terlihat berkembang seolah memecah mendung yang sedang menggayut di langit Jakarta. "Terima kasih ya Mbak, semuanya dua ribu lima ratus rupiah!" tukas mereka, tak lama si wanita meronggoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah. "Maaf, ngak ada kembaliaanya. .. ada uang pas nggak Mbak?" mereka menyodorkan kembali uang tersebut, si Mbak menggeleng, lalu dengan sigapnya anak yang bertubuh lebih besar menghampiri saya yang tengah mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter. "Om boleh tukar uang nggak, receh sepuluh ribuan...? suaranya mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka. Sedikit terhenyak saya merongoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian Food Court sebesar empat ribu rupiah. "Nggak punya, tungkas saya...!" lalu tak lama si wanita berkata "Ambil saja kembaliannya, dik...!" sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya kearah ujung sebelah timur. Anak ini terkesiap, ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakannya
kegenggaman saya yang masih tetap berhenti, lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Si wanita kaget setengah berteriak ia bilang "Sudah buat kamu saja, gak apa - apa ambil saja...!" namum mereka berkeras mengembalikan uang tersebut. "Maaf Mbak, cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan.. !" Akhirnya uang itu diterima si wanita tersebut karena si kecil pergi meninggalkannya. Tinggallah episode saya dan mereka, uang sepuluh ribu di genggam saya tentu bukan sepenuhnya milik saya. Mereka menghampiri saya dan berujar "Om.. tunggu ya, saya kebawah dulu untuk tukar uang ke tukang ojek..!". "Eeeeh.. nggak usah... nggak usah... biar aja..., nih...!" saya kasih uang itu ke si kecil, ia menerimanya tapi terus berlari ke bawah jembatan menuruni tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek. Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak satunya, "Nanti dulu om, biar ditukar dulu... sebentar". "Nggak apa - apa..., itu buat kalian" lanjut saya. "Jangan... jangan om, itu uang om sama Mbak yang tadi juga" anak Itu bersikeras. "Sudah nggak apa - apa.... saya ikhlas, Mbak tadi juga pasti ikhlas!" saya berusaha menghalangi, namum ia menghalangi saya sejenak dan berlari ke ujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat, secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan
berlari ke arah saya. "Ini deh Om .... kalau kelamaan, maaf ya..." ia memberikan saya 8 pack tissue. "Lho buat apa...?" saya terbenggong. . "Habis teman saya lama sich Om.. maaf tukar pakai tissue aja dulu" Walau dikembalikan ia tetap menolak. Saya tatap wajahnya, perasaan bersalah muncul pada rona mukanya. Saya kalah set, ia tetap kukuh menutup rapat tas plastik hitam tissuenya. Beberapa saat saya mematung di sana, sampai si kecil telah kembali dengan genggaman uang receh sepuluh ribu dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan uang empat ribuan. "Terima kasih Om...!" mereka kembali ke ujung jembatan sambil sayup - sayup terdengar percakapan.. .."Duit Mbak tadi bagaimana ya..?" suara kecil yang lain menyahut "Lu hafal kan orangnya, kali aja kita ketemu lagi ntar kita berikan uangnya" Percakapan itu sayup – sayup menhilang, saya terhenyak dan kembali ke kantor dengan seribuperasaan. Tuhan .... hari ini saya belajar dari
dua manusia super, kekuatan kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh dan terharu, mereka berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra. Mereka tahu hak mereka dan hak orang lain, mereka berusaha tak meminta minta tap dengan berdagang tissue. Dua anak kecil yang bahkan belum akil balik, memiliki kemuliaan di umur mereka yang begitu sangat belia. Saya membandingkan keserakahan kita, yang tak pernah ingin sedikitpun berkurang rejeki kita meski dalam rejeki itu sebetulnya ada hak atau milik orang lain.... "Usia memang tidak menjamin kita menjadi bijaksana tapi kitalah yang memilih untuk menjadi bijaksana atau tidak" (Disadur dari kisah salah seorang temans di komunitas millist kami)
YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO
ENGKAU HANYA SEMULIA YANG ENGKAU KERJAKAN

BALAK

Bala' atau balak atau bala apalah itu orang menyebut, yang jelas bunyinya balak. Balak yang saya tahu adalah kejadian-2 buruk dan kesialan yang akan menimpa kita. Apakah definisi ini benar belum tentu juga karena hal itu adalah persepsi saya semata. Rekans pembaca juga punya persepsi sendiri dan tentunya bisa jadi berbeda. Ok lah kita tidak mendiskusikan tentang definisi, tetapi saya akan utarakan tentang esensi dari balak tersebut dari persepsi saya. Jika rekans pernah mengalami kejadian kesialan, musibah, bencana, dan kejadian kejadian buruk lainnya tentunya rekans akan senantiasa teringat, dan rekans yang percaya kepada Tuhan, senantiasa akan mengingat dan menyebutnya. Tetapi tatkala rekans sedang dilanda kegembiraan, kesenangan, mabuk kekuasaan biasanya rekans akan lupa dengan Tuhan. Mari kita renungkan benarkah demikian ?? Rekans sendiri yang bisa menjawabnya. Kembali lagi ke Balak. Menurut hemat kami Balak dapat dengan mudah kita hindari sebelum hal itu terjadi. Dari persepsi dan keyakinan saya selama ini Balak yang dirasa akan menimpa kita bisa di hindari dengan berbagai kebaikan yang bisa kita lakukan. 1. Balak dapat kita hindari dengan berbagi kasih terhadap sesama umat manusia. Berbagi kebahagiaan melalui zakat, infaq dan sodaqoh. Logikanya begini, seandainya orang lain merasa senang dengan perbuatan kita maka ia akan berbagi kesenangan juga dengan kita (hal ini adalah kodrat manusia nurani manusia) coba rekans rasakan. Seandainya banyak orang yang merasakan kebahagiaan dari perbuatan kita maka kebahagiaan orang tersebut akan memberikan suasana nyaman dan teduh dalam relung hati dan jiwa kita, hal ini tidak bisa kita lihat tetapi bisa kita rasakan. Bila Rekans tidak percaya silakan coba dan rasakan. 2. Balak dapat kita hindari dengan memperbanyak amal jariyah. Untuk pembangunan Masjid, Mushola, Sekolah dll guna kemajuan bersama. Logikanya gimana kok bisa hayooo. Kira-kira begini dengan terbangunnya tempat-2 tersebut banyak orang yang memanfaatkan dan merasakan kebahagiaan. Banyak orang berkembang ilmunya di sana yang tentunya kedepan orang tersebut akan senantiasa memanfaatkan ilmunya dan merasa senang dapat berkembang. Orang bisa beribadah dengan baik dan nyaman, sehingga senantiasa bisa mendoakan orang lain. Hal inilah yang akan memberikan suasana positive dan menentramkan bagi kita yang senantiasa memberikan rejekinya bagi perkembangan masjid,mushola dan sekolah tsb. Sekali lagi hal ini tidak bisa dilihat tetapi hanya bisa dirasakan, .... anda penasaran ?? Bisa dicoba. 3. Menolong orang yang kesusahan dan terkena musibah. Orang-orang ini sangat membutuhkan pertolongan entah itu harta benda, uang, bantuan jasa dll. Orang yang sangat membutuhkan pertolongan jika kita menolongnya maka orang tersebut akan merasa gembira bahkan sangat gembira yang akan memberikan suasana nyaman dan teduh bagi kita yang memberikan bantuan. Hal inipun nggak akan bisa dilihat mata, tetapi bisa dirasakan dengan hati kita. Ingat rekans hanya hati kita yang bisa merasakan. Saya yakin rekan pernah mendengar petuah dan nasehat untuk hati-hati. Ya ... karena memang hati kita yang kita jaga, kita manage dan kita pelihara dari segala kotoran yang menerpanya. Saya yakin pula nggak ada manusia ini yang hatinya benar-2 bersih kecuali Hanya Nabi Muhammad SAW. namun kita juga harus yakin bahwa kita bisa menjaga kebersihan hati kita. Caranya yaitu bila merasa ada kotoran-2 sedikit cepat-cepatlah dibersihkan. Gimana sih cara membersihkan hati ??? Diantaranya dengan 3 hal tersebut diatas dan dengan banyak2 zikir mengingat Tuhan Alloh SWT. Rekans sekalian saya yakin dengan persepsi saya tersebut rekans. Gimana apakah rekans satu persepsi dengan saya ? Saya yakin bila rekans memperbanyak beberapa hal yang saya sebutkan diatas, maka Balak, kesialan, dll akan bisa dihindari sedini mungkin. Bila rekans bertanya apakah hal tersbut pasti bisa .... nah kalau kepastian saya ndak bisa memastikan, hanya Alloh SWT yang tahu. Allohlah penentu semuanya, tetapi Alloh sudah memberikan gambaran pedoman melaui Al Qur'an dan Sunnah. ................... Wallohu'alam.

PELAJARAN JALANAN

Rekans pernahkan rekans pikirkan bahwa adat sopan santun di jalan raya harus dipelihara dan diterapkan? Sering saya amati ternyata masing-masing orang punya gaya dan perilaku yang khas di jalalanan. Dahulu ... pada saat saya sering mengendarai sepeda motor saya lihat pengendara motor lain lalu lalang dengan berbagai tipe dan gaya. Ada yang tidak memakai helm, atau memakai helm seperti topi yang tidak layak, atau helm standar tetapi tidak dikuncikan padahal helm tersebut berguna untuk melindungi kepala dari benturan seandainya terjatuh atau terjadi kecelakaan. Ada yang berjalan kencang, zigzak, serasa jalan raya kepunyaan diri sendiri. Ada yang naik motor dijalanan sambil akrobat ban depannya diangkat, dan lain sebagainya. Kesemua hal tersebut menujukan jati diri siapa sebenarnya orang itu. Nah rekans terpikirkan nggak bagaimana orang lain disekitar orang itu dengan melihat dan mengamati perilakunya ? Tentunya merasa terganggu dan tidak enak dalam berkendaraan. Jelas sangat mengganggu konsentrasi dan pikiran orang lain. Padahal di jalanan pikiran, perasaan dan tindakan haruslah terjaga dengan kewaspadaan. Apabila tidak demikian maka besar kemungkinan akan terjadi kecelakaan. Nah bagaimana dengan kondisi ini, ... tentunya sangat tidak diinginkan oleh semua orang. Banyaknya kecelakaan yang terjadi dijalanan menurut perkiraan saya (boleh beda kok) adalah disebabkan oleh terganggungnya konsentrasi pengendara. Entah itu karena perbuatan diri sendiri atau perbuatan pengendara lainnya yang mengganggu konsentrasi orang lain. Demikian juga rekans yang terjadi dengan pengendara mobil. Banyak sekali perilaku yang terjadi. Coba suatu saat rekans amati entah itu di perempatan lampu rambu lalulintas, palang pintu lintasan rel kereta api, jalur menyempit, tanjakan serta tikungan tajam dan lain-sebagainya. Pastilah akan rekans dapati perilaku pengemudi mobil yang bermacam-macam. Ada yang tidak sabar, dengan mencuri jalur kiri, ada yang memaksakan untuk mendahului, dan memotong jalur, ada yang membunyikan klakson dengan keras serta kasar dan lain sebagainya. Hal tersebut tentunya dilatarbelakangi oleh berbagai macam kondisi dari masing-masing pengemudi. Pemerintah dalam hal ini pihak Kepolisian dan Dinas Lalu Lintas Jalan Raya tentunya sudah mengerti betul hal itu. Oleh Karenanya dikeluarkanlah aturan dan rambu-rambu yang harus ditaati pengguna jalan raya. Tujuan dari peraturan tersebut tentunya sangat baik, mengingat untuk memberikan pedoman dan bimbingan bagi banyak orang dengan beragam dan berbagai tipe. Harapannya tentunya akan memperlancar arus lalulintas, memperkecil terjadinya kecelakaan dan memberikan ketentraman bagi pengguna jalan raya lainnya. Nah rekans semua bukannya saya sok pintar dan sok taat dalam hal ini, hanya saja terdapat suatu hal yang unik dan banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan dalam mengamati perilaku pengendara kendaraan dijalanan, entah itu ujian kesabaran, kedisiplinan, ketrampilan dan sebagainya. Oleh karenanya mari kita taati aturan jalan raya demi kenyamanan dan ketentraman para pengendara kendaraan bermotor. Semoga ....

BALIKPAPAN-SAMARINDA

Empat Bulan sudah saya berada di kota Balikpapan. Setelah dalam minggu-minggu sebelumnya banyak kegiatan saya yang belum beres, maka pada minggu ini diestimasikan kegiatan saya sudah selesai. Tahukah rekans kegiatan mingguan saya dalam 1 bulan terkahir? Nggak tahukan, makanya saya akan ceritakan. Rekans dalam 1 bulan terakhir ini setiap sabtu dan minggu kegiatan rutin saya adalah membersihkan dan mengecat rumah. Maklum rumah tersebut nantinya akan ditempati oleh keluarga saya, sehingga saya harus mempersiapkannya dengan baik. Kalau menggunakan tenaga tukang, sayang eh .... di balikpapan untuk cat rumah saja ongkosnya mahal. Dari pada ngeluarin duit yang sebenarnya kita juga bisa mengerjakannya kan sayang, kenapa nggak kita kerjakan sendiri, begitu ya rekans ya...yoileh.. padahal maunya pengin ngirit he he he. Jumaat 9 mei saya bertanya sama salah seorang rekans saya, besok liburan enaknya ngapain ya. Kamu ada kegiatan tanya saya ke rekan saya tadi. Nggak katanya. Kalau begitu besok kita main Yuuuk ke Samarinda. Trus naik apa tanya teman saya. Saya bingung juga ke samarinda naik apa. Mau naik bus, takut lama. Mau pakai mobil takut macet, ... alternatifnya ya naik motor. Kebetulan temanku sepakat dan suka naik motor, biar flexible katanya. OK kita sabtu berangkat ya ....... eng ing eng........(mau ke samarinda nih). Sabtu 10 Mei 2008, tepat jam 10.30 kami berdua boncengan naik sepeda motor menuju kota samarinda. Ban sepeda motor sudah kami cek, angin sudah ditambah. Bensin sudah dipenuhin selanjutnya kami langsung tancap gas menuju ring road balikpapan ke arah kota samarinda. Jalanan Balikpapan Samarinda sudah lebar dan halus, tidak ada jalan yang berlobang seperti jalan menuju banjarmasin dan palangkaraya. Jalan Balikpapan Samarainda ini merupakan jalan utama kelas A, jalan lebar dan halus. Sepanjang perjalanan banyak kendaraan roda 4 dan roda 2 lalu lalang, sehingga menjadikan jalur ini jalur yang ramai. Sepeda Motor saya pacu dengan kecepatan standart luar kota saya (80km/jam). Rekans saya karena sudah terbiasa juga luar kota dengan sepeda motor nampak tenang dan menikmati perjalanan. 5 km, 10 km, 30 km berlalu. Pada km30 saya jumpai adanya jalur wisata agro. Sepanjang perjalanan sampai km 30, semula yang saya kira banyak hutan ternyata merupakan jalur perumahan yang cukup padat. Selanjutnya banyak pula dijumpai jalur wisata agro di jalur ini. Memasuki km 50 saya lihat terdapat 2 Rumah makan besar disamping kiri dan kanan jalan, RUMAH MAKAN TAHU SUMEDANG namanya, tepat sebelum memasuki hutan lindung Bukit Suharto. Ke dua rumah makan ini ramai dikunjungi oleh berbagai rombongan baik dari arah Balikpapan ataupun dari arah Samarinda. Saya bertanya kepada teman saya, ntra pulangnya kita mampir ke rumah makan ini ya. Ok katanya. Oh iya rekans dalam jalur ini terdapat satu daerah kawasan perbukitan yang cukup luas dan dipenuhi dengan tumbuhan hutan yang besar dan lebat. Kawasan ini merupakan Hutan lindung yang dinamakan Kawasan Bukit Suharto. Sepanjang kurang lebih 20km dengan kontur naik turun dan lebat dengan pepohonan bukit suharto ini kami lalui. Melewati bukit suharto kami memasuki perkampungan yang asri. Banyak penduduknya yang menjual bunga/tanaman hias di sepanjang jalan. Akhirnya jam 12.30 kami sampai di Samarinda Seberang. Kotanya persis di sepanjang tepian sungai mahakam. Kami susuri kota ini sambil menikmati lingkungan baru disekitar. Sesekali kami berhenti dan bertanya kepada penduduk dan pemilik warung. Akhirnya sampai juga kami ke jembatan mahakan Smarinda yang cukup terkenal. Jembatan ini membelah kota Samarinda menjadi 2. Kami masuki jembatan ini dengan hati-hati mengingat lalulintas padat dan berbarengan dengan Kampanye Pilkada Kalimantan timur. Penuh sesak jembatan ini diseberangi oleh berbagai kendaraan roda4 dan roda 2. Dari tengah jembatan panjang sungai mahakam kami melihat keindahan kota Samarinda. Tampak Masjid Besar Islamic centre tinggi menjulang di pinggir sungai. Tampak Kapal-Kapal sedang berlayar dan membongkar muatan. Tampak Kota Smarinda dari kejauhan, sampai akhirnya kami memasuki kota Samarinda melalui jalan Slamet Riyadi. Kami berhenti dulu, berfoto dan makan siang di RM Ayam Bakar Solo. Sleanjutnya kami beristirahat dan Sholat di Masjid besar Samarinda (Masjid Islamic Center) yang sangat besar, luas dan megah dengan Kubah Emasnya. Saya dan rekans saya sangat takjub dibuatnya, SUBHANALLOH dalam hati saya. Setelah Sholat selesai perjalan kami lanjutkan ke rumah kakak temans saya dari Jogja. Alamatnya ada di Jl. KH Ahmad Dahlan Samarinda. Setelah tanya sana-sini, dan dengan 2 kali tersesat akhirnya rumah tersebut kami temukan juga. Kami bicar banyak dengan kakan teman kami, bayak cerita, banyak canda dan banyak ketawa... maklum rekans kami sudah 18 tahun tidak berjumpa. Satu setengah jam kami bercanda ria, bertukar pengalaman dan perjalanan hidup hingga sama-sama terdampar di pulau Kalimantan. Kami pamit karena hari sudah sore, dan tepat jam 4 sore kami meninggalkan kota Samarinda. Perjalanan lancar hingga sampai di Km 50 kami berhenti mampir di RM Sumedang tadi. Tahuuu sumedang hangat, sambel kecap, cabe rawit dan kopi panas ..... wuiiih sunggu nikmat. Kebetulan akau masih merasa kenyang sehingga tidak pesan makan nasi. Temanku yang sudah kelaparan memesan nasi + ayam goreng tulang lunak. Wuiiih dia makan dengan lahapnya .... lapar kali ya. Sambil istirahat bentar kami habisnya makan dan minum kami, hingga terdengar azan magrib perjalanan kami lanjutkan. Baru 5 km dari Rumah Makan hujan lebat turun. Kami berhenti di sebuah rumah kosong yang sudah ada 3 motor juga berteduh. Sejenak kami mengambil mantel dan memakainya. Perjalanan kami lanjutkan dengan suasana hujan lebat dan gelap sehingga kami andalkan insting dan instuisi jalanan kami yang mengendalikan perjalanan. Tahukah rekans tanpa instuisi tersebut sangat sulit bagi saya menjalankan sepeda motor dalam suasana gelap gulita dan hujan lebat. Pelan tapi pasti sepeda motor berkecepatan 60km/jam terus melaju ke arah Balikpapan. Memasuki Kota Balikpapan, tepatnya di pertigaan arah pelabuhan penyeberangan lalu lintas macet total. kami bergerak lambat dan bertanya-tanya ada acara apa? ... Ternyata hari tersebut adalah malam minggu... jadi pantas saja macet. Memasuki jalan A. Yani dan dalam kota Balikpapan yang dipenuhi kemacatan kami lalui dengan santai. Tepat pukul 7.00 malam hari kami sampai di rumah. Saya antar teman saya ke kostnya dan saya pulang ke rumah.

Friday, April 25, 2008

Uli......Uli.....Uli...... Mak Otto

Pada hari itu minggu sekitar tahun 1980 saya masih kelas 3 SD, kira kira masih berumur 9 tahun. Pagi-pagi saya bangun untuk sholat subuh. Dari kamar tidur buka pintu rumah keluar halaman belakang trus cuci muka, maklum kamar mandi masih di luar halaman belakang rumah. Kamar mandi kami kecil mungil tidak ada jendela dan masih terbuat dari papan kayu. Walaupun demikian saya bersama adik adik selalu merawat dan mengisi air didalamnya. Diluar kamar mandi terdapat sebuah padasan (kata orang jawa), yaitu sebuah tempat air dari tembikar/tanah liat yang digunakan untuk berwudhu. Disampingnya lagi ada sebuah sumur yang pengambil airnya terbuat dari karet (orang jawa bilang dengan kerekan). Kami timba air sumur sambil bersiul siul, rasanya gembira sekali, karena akan pergi main bersama kawan karib. 30 kali timbaan air padasan dan bak mandi penuh, saya ambil air wudhu dan segera sholat subuh. Didalam rumah ibu dan bapak sudah persiapan, mereka menyiapkan memasak air dan menanak nasi. Mereka semua sudah sholat, Bapak segera membereskan halaman rumah depan dan belakang seperti biasanya.Saya bangunkan adik-adik untuk segera sholat subuh. Hari ini adalah hari minggu kataku. Mereka dengan tergesa-gesa segera bangun dan beraktifitas di hari minggu. Biasanya adikku kegiatan hari minggu pagi adalah jalan-jalan bersama teman-2nya. Selesai sholat subuh saya mandi cepet-2 dan segera sarapan pagi. Ibuku yang melihat ketergesaanku curiga. Lho Hid kok buru-2 banget memangnya mau kemana? ku jawab sekenanya, ... mau mainnnn. Sambil berlari kubawa sepeda kecilku, sampai lupa nggak bawa bekal. Sebenarnya kami mau main ke pantai parangtritis. Sebuah pantai yang cukup terkenal di Jogjakarta, dimana jaraknya sekitar 30km. Kami janjian dengan 2 orang sahabat karib saya, Otto dan Agung. Jam 6 pagi mereka sudah menunggu dihalaman sekolah SD pujokusuman 2, sebuah SD yang halamannya luas, bisa untuk bermain bola bagi orang dewasa. SD Kami memang di kompleks sekolah. Ada 4 SD disana masing-masing 1 kelas (SD 1, SD2, SD3, dan SD IKIP), juga terdapat SMP IKIP masing-2 dua kelas. Jadi bisa dibayangkan luasnya area di halaman sekolah kami. Mereka berdua Otto dan Agung sudah menunggu saya dengan sepedanya. Ternyata sepeda Agung rusak, sehingga hanya sepeda Otto yang terbawa. Mereka berdua berboncengan dengan sepeda mininya. Tapi boncengannya tidak ada, sehingga yang dibelakang harus berdiri menginjak besi as roda belakang. Otto dan Agung memang teman baik saya, mereka berdua menepati janji untuk main ke pantai parangtritis bertiga. Tapi rekans mereka ternyata tidak bawa bekal apa-apa. Saya heran kok nggak bawa bekal, ... nggak papa kata Otto. OK Akhirnya kami berangkat tepat jam 06.00 pagi. Dengan sepeda kecil kami susuri jalan parangtritis. Kukayuh sepeda kecilku dengan kuat, kejar-kejaran bersama sepeda Otto. Bila Capek Otto dan Agung bergantian posisi.... terus demikian hingga kami sampai di kira-2 km 20. Otto didepan saat itu berboncengan dengan Agung. Kami berhenti tepat di pertigaan Kretek. Kretek adalan salah satu nama daerah di dekat pantai parangtritis Kab. Bantul DIY. Papan Plang Petunjuk jalan di pertigaan itu mengabarkan, lurus ke Parangtritis, Kanan ke Pantai Samas, sedangkan kami dari arah kota jogjakarta. Tiba-tiba kami berubah pikiran, Otto berteriak .... Yuk kita ke arah Pantai Samas saja Yuk. Dengan Kompak kami nggak ada yang menolak .... Akuuur. Lantas kami belok kanan menuju pantai Samas. Rekans tahukah jalan itu, dengan stil yakin kami yang belum pernah melalui daerah itu melaju dengan sepeda mini kami. 2 km Berlalu ternyata daerah tsb adalah daerah padang ilalang atau Bulak (bahasa jawa). Jalannya masih jalan makadam dan berbatuan, sehingga tidak nyaman dengan sepeda kami. Berkali-kali Otto dan Agung mengeluh kakinya sakit. Saya semangati mereka untuk terus saja jarak pantai makin dekat, setelah sampai pantai nanti bisa istirahat penuh. Dengan semangat kami kayuh lagi sepeda kami. 3 km, 4km, 5km, terus hingga +/- 10km kami melalui padang ilalang (mbulak) tersebut. Suasana panas membuat kerongkongan kami kering. Kami nggak bawa minum sama sekali. Ditengah keputusasaan Otto rekans kami (sambil memboncengkan Agung) berteriak Uli ....... Uli ...... Ulii ...... seperti suara sirine mobil ambulance. Demikian terus Otto berteriak Uli ....... Uli ...... Ulii ...... terus demikian hingga kami sampai didaerah yang teduh dengan beberapa rumah penduduk. Lantas kami mampir sebentar kesalah satu rumah penduduk dan minta minum air sumur. Kami bertiga hampiri sumur tersebut dan menimba airnya untuk diminum langsung. Gluk .... Gluk ....Gluk .....Gluk ...... kami bertiga puas minum air, hingga rasa dahaga kami hilang. Kami lanjutkan perjalanan kami lagi hingga sampai pantai samas. Ternyata pantai Samas cukup indah juga, karena kami bertiga baru kali itu melihatnya, lantas kami main air dan mandi di pinggir pantai. Ada beberapa orang pedagang jajanan dan minuman disana. Namun tak seorangpun dari kami bertiga yang membeli jajan, karena kami memang tidak membawa bekal yang cukup. Setelah puas main di Pantai kami pulang melalui jalur yang sama. Kali ini setelah melewati padang ilalang/bulak sepanjang 10 km tadi kami bertiga berteriak Uli ....... Uli ...... Ulii ...... sambil tertawa keras. Kami berteriak sekencang-kencangnya karena memang daerah itu tidak ada orang dan rumah penduduk. Puas kami berteriak hingga 10km padang ilalang terlewati dan sampailah kami di jalan aspal halus menuju kota Jogjakarta. Pelan-pelan kami kayuh sepeda kecil kami hingga sampai di Halaman Sekolah SD kembali. 40km sudah kami lalui dengan menggunakan sepeda kecil kami. Kami bertiga istirahat sejenak sambil jajan Es Degan di Warung Langganan Kami . Minum Es Degan Segar .... tersa mak Nyusss di tenggorokan. Dengan kelelahan yang sangat, kami bercerita dan berbincang bersama penjual Degan yang geleng-gelengkan kepala. Puas Istirahat dan rasa haus mulai hilang kami bertiga pulang ke rumah masing-masing. Malam harinya baru terasa pegal dan linunya tubuh. Tanpa menunggu komando sehabis Isyak saya langsung tidur pulas hingga bangun keesokan harinya. Otto, Agung bila kau ingat perjalanan ini pasti terkesan. Sampai jumpa sahabat dilain kesempatan.

Wednesday, April 23, 2008

BULAN TERNYATA ADA TIGA

Bulan dalam lintasan kita adalah benda langit yang mengitari bumi dan bersama bumi mengitari matahari. Itu adalah pelajaran yang kita dapat dari sekolah untuk definisi bulan. Bulan akan muncul di malam hari, karena cahaya matahari tidak ada dan bulan memantulkan cahaya tersebut ke bumi, sehingga tampaklah bulan oleh kita. Bulan sangat indah dimalam hari apalagi saat purnama tiba. Jika malam purnama kita keluar rumah atau bermain di kawasan pantai dan kawasan pegunungan, maka akan terasa indahnya suasana malam purnama dan tenteramnya dunia. Bulan yang indah itu dahulunya pernah terbelah menjadi 2 bagian. Rekans ingat jaman Nabi Muhammad diminta oleh kaum kafir untuk menunjukan bukti kenabiannya. Maka dengan kekuasaan Alloh Nabi muhammad bisa menunjukan bukti kenabiannya dengan membelah bulan menjadi dua seperti permintaan kaum kafir. Namun tetap saja walaupun bukti telah ada kekafiran mereka sedikit yang terbuka, sehingga sedikit yang mau mengakui kenabian nabi Muhammad saw dan mengakui ketuhanan Alloh YME. Bila malam tiba saya kecil dulu selalu di temani orang tua saya. Sehabis magrib dan makan malam saya kecil (Pra TK s/d SD) selalu dinina bobokan oleh orang tua saya, bergantian ayah dan ibu. Mereka selalu bergantian memberikan nasehat melalui cerita-cerita yang menarik. Cerita-cerita tersebut sampai sekarang masih saya ingat dan akan saya teruskan kepada anak-anak saya kelak. Saya beserta adik-adik saya (3orang) dari waktu ke waktu pasti diberikan nasehat oleh orang tua menjelang tidur. Kemasan cerita orang tua cukup menarik, terutama cerita hewan, dongeng dan cerita para nabi. Sangat banyak cerita yang kami dapatkan dari mereka berdua. Namun sayang kami bersaudara berbeda dalam menyikapi didikan/nasehat/dan cerita orang tua mulai dari kecil tersebut. Saya terkesan dengan nasehat dan cerita-cerita mereka berdua, terutama cerita kehidupan masa kecil orang tua saya. Saya sangat ingat mulai kami kecil (setelah bisa mengingat) hingga kelas 3 SD selalu ditemani dan diberikan cerita pada saat akan tidur. Bagi kami sekarang mengenang suasana itu sungguh suatu amalan yang mulia dari kedua orang tua saya. Bagaimana mereka masih bisa memberikan nasehat, arahan dan bimbingan terbaiknya mulai dari bangun tidur hingga menjelang anak-anaknya tidur. Bagi kami kedua orang tua laksana seperti bulan yang terang cahanya di malam hari. Sangat menentramkan dan menengkan jiwa kami. Suasana malam hari bagi kami laksana terdapat 3 buah bulan di bumi ini yang sinarnya sama-sama terang, terang benderang, enak dipandang, enak dirasa hingga masuk ke dalam sukma. Adakah orang tua yang seperti itu ? mungkin barangkali ada bahkan lebih dari itu. Tetapi bagi saya Ayah Ibu saya, orang tua saya adalah yang terbaik di bumi ini. Mereka adalah jawara nomor satu, tiada tandingan di dunia ini. Teruslah bersinar 3 bulanku

Tuesday, April 22, 2008

PENGEPUL MELINJO

Mlinjo adalah buah yang sangat erat ditelinga kebanyakan orang, jarang yang belum pernah dengar buah melinjo. Apalagi anda adalah penggemar emping, tapi awas ya bagi yang sudah terindikasi asam urat segera mengurangi konsumsi ini, bisa kumat sakitnya. Suatu saat pada hari libur saya bertemu dengan 2 orang anak kecil kira-2 usia 7-8th yang menenteng sekantong plastik buah melinjo. Mlinjo yang sudah dikupas dan kelihatan warnanya coklat tua, bahkan ada yang sudah menghitam. Saya hampiri anak tersebut dan bertanya, dik mau diapakan buah melinjo itu. Kedua anak tersebut serentak menjawab, mau dibawa kepasar pak, mau dijual lumayan uangnya buat membantu orang tua. Jawaban tadi menarik sekali buat saya, sehingga saya ajak mereka berdua ngobrol banyak seputar buah melinjo. Memang adik rumahnya dimana? kata 2 orang anak kecil tadi rumahnya di kampung belakang perumahan Bukit Damai Indah, sekitar 2 km dari pasar. Memangnya adik rutin ya membawa melinjo ini, kok ingin membantu orang tua tanya saya. Iya katanya, setiap hari kami berdua selalu bangun pagi dinihari, sehabis sholat subuh kami cepat cepat keluar rumah mencari buah melinjo yang jatuh dari pohon, sebelum halaman pohon itu berada dibersihkan oleh si empunya. Ada banyak pohon melinjo disini sehingga kami dan rekan-2 kami setiap hari selalu mengambilnya. Oooo ... begitu, ternyata banyak ya temannya yang berprofesi sebagai pengepul buah melinjo di pagi hari kata hati saya. Memangnya berapa lama adik ngumpulin buah melinjo sampai sekantong pelastik begini. Ya .... kira-2 tiga mingguan, itu kalau rejeki kami duluan yang mengambilnya, soalnya kalau sudah kedahuluan rekans kami ya kami nggak dapat. Sekantong plastik bisa mendapatkan uang berapa dik? tanya saya. Mereka berdua saling pandang kemudian menjawab serentak nggak tentu Pak. Lho kenapa tanya saya lagi. Kadang para pembeli pembuat emping membelinya tergantung harga emping turun naik, kadang Rp.10.000,- kadang nggak nyampai dan kadang lebih. Jadi rata-2 adik berdua dalam 3 mingguan tadi mendapatkan uang Rp. 10.000,-. Iya jawab mereka. Lumayan kan Pak untuk membantu orang tua, paling tidak bisa untuk membeli buku sekolah. Jadi tiap hari adik bangun pagi dan sehabis sholat subuh adik berdua mencari buah melinjo. Betul Pak, walaupun begitu kami suka dan yang penting halal, bisa membantu orang tua kata mereka. Setelah dirasa cukup obrolan tadi, sambil menyalami adik berdua itu saya berikan beberapa lembar uang secukupnya. Mereka tadinya tidak mau menerima walaupun akhirnya mau juga, sambil mengucap terimakasih mereka berlalu. Rekans sekalian, sungguh saya terharu melihat hal itu. Terdapat banyak pelajaran bagi diri saya dari 2 orang anak kecil pengepul buah melinjo tersebut. Mereka berdua setiap hari pasti bangun pagi, pasti sholat subuh, pasti bekerja giat, dan pasti mempunyai rasa sayang luar biasa terhadap orang tuanya. Terimakasih adik, kalian berdua sudah memberikan pelajaran berharga buat saya. Semoga saya termasuk golongan orang yang menjaga sholat, berbakti kepada orang tua dan bertanggung jawab terhadap amanah yang dibebankan kepada saya. Terimakasih adik, semoga kelak kita berjumpa dalam kondisi yang lebih baik lagi.

Monday, March 24, 2008

BALIKPAPAN - PANGKALANBUN PP


Senin 17 Maret 2008 secara mendadak saya ditunjuk oleh bos saya untuk dinas di sampit dan pangkalanbun. Kedua kota tersebut adalah 2 kota pelabuhan yang ada di kalimantan tengah. Tahukah rekans lokasi ke dua kota tersebut ? tepatnya adalah di wilayah selatan dan barat dari propinsi kalimantan tengah. Pada beberapa tahun yang lalu rekans pasti masih ingat dengan nama kota sampit. Ya ... kota yang pernah terjadi kerusuhan antara suku madura dan suku dayak. Awalnya saya ragu, bisa nggak ke kota tersebut dengan kondisi nyaman, mengingat perjalanan jauh, historis kota dan sarana jalan yang kurang bagus. Tetapi setelah perjalanan dilalui ternyata keraguan saya sebelumnya adalah salah besar. Perjalanan ternyata sangat menyenangkan. Perjalanan dimulai dari kota Balikpapan menuju Banjarmasin dengan menggunakan pesawat, tepatnya adalah Batavia Air pada pukul 14.00 siang Wita. Setiba di banjarmasin jam 15.00 wita kami dijemput oleh rekan dari banjarmasin (Pak Taufik) setelah melalui koordinasi yang intens. Kami mampir sebentar di Kantor Telkom Banjarmasin bertemu dengan rekans-rekans lama kami. Setelah makan siang sebentar kami lanjutkan perjalanan menuju palangkaraya melalui jalan darat. Dengan mobil avanza kami melaju melalui jalan yang mulus. Perjalanan melalui jembatan barito yang panjang, kota kuala kapuas, pulang pisau anak sungai barito, sungai kahayan , jembatan diatas rawa sepanjang +/- 8 km sebelum akhirnya kami sampai di kota palangkaraya. Pada malam hari kami sampai di kota palangkaraya langsung menuju kantor Telkom Palangkaraya beramah tamah dengan rekans Palangkaraya, ternyata kami berjumpa juga dengan 2 orang teman lama. Selanjutnya kami makan malam dan istirahat di Hotel Palngkaraya. Pagi harinya kami dan tim menemukenali permasalahan di Palangkaraya dan selama 1 hari kami fokus untuk menyelesaikan permasalahan tersebut hingga clear. Pada malam harinya setelah makan malam kami dan tim melanjutkan perjalanan menuju kota sampit. Perjalanan melalui kebun sawit dan beberapa hutan kecil, sungai sungai kecil, dan jalanan yang agak turun naik dan berkelok. Tengah malam jam 12.00 wita kami tiba di sampit, selanjutnya menginap di hotel sampit. Pada pagi harinya kami dan tim menyelesaikan tugas untuk memeriksa kesiapan produk dan layanan internet disana. Siang harinya kami melanjutkan perjalanan menuju kota Pangkalanbun. Dalam perjalanan banyak kami jumpai perkebunan kelapa sawit yang luas, serta perkebunan karet. Kurang lebih selama 5 jam perjalanan, malah hari jam 19.00 wita kami sampai di kota pangkalanbun. Kota pangkalanbun tidak berbeda dengan kota sampit, keramaiannya dan kermahan penduduknya. Hanya saja mayoritas orang yang tinggal di pangkalanbun adalah orang jawa sehingga sering menjumpai orang berbahasa jawa. Kata rekans saya tinggal di pangkalanbun serasa dengan tinggal di Kota Semarang. Setelah menyelesaikan tugas jam 24.00 wita kami meniggalkan kota pangkalanbun dengan mobil panther yang saya sopiri bersama 5 orang kawan. Dalam perjalanan pulang, ditengah malam dan suasana hujan lebat silih berganti, kami menglamai beberapa kendala. Menjelang memasuki kota sampit mobil melaju mengenai lobang jalan yang rusak dan pecah ban depan kanan. Untung mobil masih bisa dikendalikan. Ban kemudian kami ganti ban serep ditengah hutan dan malam yang gelap. syukur sudah tidak hujan. Ban terpasang perjalanan dilanjutkan dengan ganti sopir Pak daris Yusup yang membawa mobil. Memasuki km 20 kota sampit ban depan sebelah kiri pecah. Tanpa ban serep kami tidak bisa mengganti ban, akhirnya kami menelpon pak bono Kepala Kantor Telkom sampit. 1 jam kemudian Pak Bono datang bersama 1 orang teman. Ban Kami ganti dan perjalanan dilanjutkan ke Sampit. Disampit kami instriahat sebentar dan ganti mobil untuk mengejar tiket pesawat kami Banjarmasin-Balikpapan dan rekan kami Palangkaraya-Jakarta. Sampai dipalangkaraya jam 09.30 WIB pesawat ke jakarta masih terkejar. Pesawat banjarmasin balikpapan sudah tidak terkejar, sehingga kami putuskan berangkat agak siangan. Dengan diantar salah satu rekan palangkaraya menggunakan mobil panther kami diantar ke Banjarmasin. Sesampai di Banjarmasin sore hari kami menginap di Hotel Mentari dekat kantor Telkom Banjarmasin. Paginya kami berangkat ke Balikpapan dengan pesawat Batavia Air. Sungguh pengalaman perjalan jauh pertama selama saya di luar jawa. Ternyata jalan darat di Kalimantan sudah bagus dak aksesnya mudah tidak seperti yang saya kira sebelumnya.

Saturday, March 22, 2008

BALIKPAPAN AWAL PEB 2008

Senin 4 pebruari 2008, jam 12.45 wita pesawat lion air dari surabaya-balikpapan mendarat dengan mulus. Para penumpang turun termasuk aku. Untuk pertama kalinya kuinjakan kakiku ke pulau Kalimantan, kota balikpapan tepatnya. Flexi combo sudah saya aktifkan, on sinyal penuh didapat. Sambil antri bagasi saya telpon rekans saya, ternyata sudah menunggu di depan gerbang bandara bersama 2 orang anaknya. Ketemu teman lama, bersalaman bersama si kecil yang baru duduk di bangku TK, langsung lekat sama saya. Mungkin saja karena jarang bertemu dengan Om dan suadaranya. Berempat kami semobil menuju kantor Transmisi di Batu Ampar Balikpapan Utara. Sepanjang perjalanan saya amati indahnya Kota. Ternyata jauh dari bayangan saya sebelumnya. Balikpapan adalah Kota metropolitan yang tidak kalah dengan kota-kota dijawa. Kota yang bersih indah dengan kontur kotanya yang berbukit-bukit. Banyak pohon tumbuh rindang di pinggir jalan. Hal yang paling mengesankan pertama masuk kota adalah disetiap perempatan lampu merah tidak pernah dijumpai pengamen dan pengemis jalanan. Oh .... betapa nyamannya lalu lintas yang demikian. Balikpapan sebagai pusat perindustrian di Kalimantan timur dengan berpuluh-puluh industri perminyakan, pertambangan, perkebunan dsb ternyata memiliki pendapatan asli daerah yang mencengangkan. Informasinya pendapatan asli daerah Balikpapan adalah nomor 2 secara nasional, Luuuaar biasa. Sungguh bila ini dikelola dengan baik akan memberikan manfaat yang besar bagi warga dan masyarakatnya. Selama kurang lebih 1 minggu saya tinggal di kantor transmisi Telkom Batu Ampar Balikpapan Utara. Kantor transmisi yang strategis dekat dengan terminal luar kota ke arah Kota Samarinda. Balikpapan dengan berbagai macam etnis pendatang sangat menghargai jasa yang diberikan orang. Hal-hal yang berkaiatan dengan jasa sangat dihargai dikota ini. Bila anda di Jawa membeli makan dengan harga 5 rb - 10 rb, maka di Balikpapan berkisar 15rb - 25 rb. Padahal ongkos bahan baku tidak jauh beda. Betap dihargainya jasa memasak di Balikpapan. Demikian pula jasa tukang batu, tukang kayu, tukang las, guru, dll. Berkeliling ke semua penjuru kota sangat menarik. Kota yang dikelilingi dengan pantai yang cukup indah ini ternyata menyimpan beberapa potensi alam yang enak dinikmati pemandangannya. Dari pusat kota terdapat pantai melawai, dan beberapa pantai kecil, serta pelabuhan. Agak ke utara terdapat pantai Manggar dengan pasir putihnya, lumayan untuk rekreasi bersama keuarga. Pelabuhan udara yang sangat padat dengan jadwal penerbangan berbagai macam menuju kota-2 di Jawa dan Sulawesi, serta pelabuhan laut membuat kota ini sangat strategis dengan daya dukung yang potensial. Balikpapan kota pertama saya menginjakan kaki di luar jawa, semoga memberikan arti berharga bagi kehidupan kami sekeluarga, amin.

Sunday, February 24, 2008

Seperempat Abad Buya HAMKA (4)

Kata yatim dengan segala variannya, tersebut dalam Alquran sebanyak 23 kali. Sebagian ahli bahasa Arab memberikan definisi anak yatim adalah anak yang bapaknya sudah meninggal dunia. Sebagian ulama menambahkan batasan yakni yang masih belum sampai batas baligh. Batasan ini ditambahkan karena menurut mereka ada hadis yang berbunyi: ‘’...tidak ada anak yatim bagi anak yang telah sampai umur baligh.’’ Sebagian ulama menjelaskan, anak yatim adalah anak kecil yang tidak lagi mempunyai bapak. Yang dimaksud tidak mempunyai bapak adalah tidak mempunyai bapak yang diketahui menurut aturan syara’, sebagaimana yang ditegaskan oleh Syaikh Ibrahim Al-Baijuri. Soal di usia berapa seorang anak yang ditinggal mati oleh bapaknya tidak lagi menjadi yatim, memang masih kontroversial. Sebagian ulama mengacu pada usia tertentu. Ada yang berpendapat bila sudah berusia 10-12 tahun dan ada juga yang mengatakan bila sudah akil baligh. Namun tidak sedikit ulama yang berpendapat hal itu bisa bersifat relatif, tergantung tingkat kemandirian seorang anak yatim. Artinya, meski sudah baligh, namun bila belum mampu mandiri, sementara ia tidak memiliki ayah yang dapat dijadikan tempat bersandar, maka ia tetap disebut yatim. Dan, meskipun belum baligh tapi sudah mandiri dan mapan di bidang ekonomi, sudah mumayyiz dan akil, maka ia bukan lagi anak yatim. Intinya, anak-anak yatim adalah anak-anak yang ditinggal mati oleh ayahnya, sehingga karena itu ia mendapatkan perhatian lebih di dalam Islam dan harus lebih dikasihani ketimbang anak-anak
yang lain. Dalam konteks Indonesia, kata yatim identik dengan anak yang bapaknya meninggal. Sedangkan bila bapak ibunya yang meninggal, maka dikatakan yatim piatu. Otomatis, perhatian dan santunan lebih dicurahkan kepada yatim piatu dari pada yang yatim saja. Bila dilakukan pendekatan secara ushul fikih, prioritas semacam ini dimasukkan ke dalam kategori fahmal khitab (pemahaman secara eksplisit dengan memakai sekala prioritas). Artinya, secara filosofis bisa digambarkan, anak yang ditinggal mati kedua orang tuanya lebih diprioritaskan dari pada
anak yang hanya ditinggal mati bapaknya saja. Sejatinya, dalam fikih klasik tidak ada skala prioritas seperti yang terjadi dalam konteks Indonesia ini. Yatim, yaitu anak yang ditinggal mati oleh ayahnya. Istilah yatim atau piatu atau yatim piatu dalam bahasa fikih tidak dikenal. 􀁑 dam/disarikan dari buku Bersanding dengan Nabi di Surga

Seperempat Abad Buya HAMKA (3)

Masjid Agung Al Azhar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akan menyelenggarakan peringatan ”100 Tahun Buya Hamka”. Peringatan itu menurut rencana akan dilaksanakan di masjid tersebut mulai hari ini. Menurut siaran pers Yayasan Pesantren Islam Al Azhar, peringatan tersebut akan diisi dengan Tabligh Akbar setelah shalat Jumat. Para pengisi acara di Tabligh Akbar tersebut antara lain Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dan Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Syuhada Bahri. Selain itu, terdapat pula Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kholil Ridwan dan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Didin Hafidhuddin. Kegiatan lainnya dalam memperingati seabad Buya Hamka antara lain Dialog Terbuka, Festival Budaya, dan pemutaran film tentang Buya Hamka. Dalam acara itu, akan dilakukan peluncuran buku 100 Tahun Buya Hamka, situs http://www.buyahamka.com/, dan Perpustakaan Buya Hamka. Hamka, yang merupakan kepanjangan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah, adalah ulama dan penulis Islam- Indonesia modern yang produktif. Ulama kelahiran Sungai Batang, Sumatera Barat, 16 Februari 1908 itu, pernah memasuki dunia jurnalistik dan pada 1926 mendirikan jurnal Muhammadiyah pertama, Chatibul Ummah.Sepuluh tahun kemudian, Hamka mendapat tawaran menjadi editor kepala
jurnal Islam yang baru terbit di Makassar, Pedoman Masyarakat. Hamka juga terkenal sebagai seorang sastrawan dan pujangga. Karya-karyanya antara lain novel Di Bawah Lindungan Ka`bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijht.
Dalam bidang ilmu keagamaan, ulama yang ke Mekkah pada tahun 1927 itu membuat kitab tafsir yang dikenal sebagai Tafsir Al Azhar. Tokoh Islam ini termasuk orang terdepan dalam sejarah perkembangan Islam abad modern di Indonesia. Namun sayangnya, saat ini tak banyak anak muda yang mengkaji ketokohannya. Sebaliknya, nama Hamka malah makin berkibar di negeri tetangga, terutama Malaysia dan Singapura. Museum Hamka yang berlokasi di tepi Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat ini lebih banyak dikunjungi wisatawan dari negeri jiran itu ketimbang wisatawan lokal. ”Sangat disayangkan bahwa tokoh sebesar Hamka kini mulai dilupakan anak muda kita. Pemerintah juga tak terlalu memperhatikan kepahlawanannya,’’ kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsudin saat berkunjung ke Museum Hamka beberapa waktu lalu. Museum Hamka itu adalah rumah tempat lahir Buya Hamka. Rumah itu telah direnovasi dengan model rumah gadang. Terletak di kaki bukit setelah melewati kelok 44, museum itu menyimpan benda-benda berkaitan dengan Buya Hamka. Di dalamnya, ada perpustakaan berisi karya-karya Buya, tongkat, tempat tidur, kursi, meja tulis dan benda-benda lainnya. Din menyatakan ironis, orang sekaliber Hamka kurang dihargai di negerinya sendiri. Bahkan tak ada nama jalan yang menggunakan nama Hamka. ‘’Banyak nama jalan protokol di Jakarta menggunakan nama tokoh yang kita tidak mengenal ketokohannya. Padahal, Hamka jauh lebih besar dari mereka,’’ kata Din. Din menilai Buya Hamka berjasa membentuk karakter bangsa Indonesia. Mengenai alasan kurang begitu populernya Hamka, ia menyatakan kondisi tersebut adalah karena kurangnya sosialisasi khususnya dari pihak pemerintah pusat. Oleh karena itu, Din berharap agar baik pemerintah pusat maupun daerah khususnya di Sumatera Barat untuk melakukan sosialisasi sosok Buya Hamka, termasuk dalam pengelolaan museumnya yang terletak berhadapan dengan Danau Maninjau

Seperempat Abad Buya HAMKA (2)

Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) yang akrab dipanggil dengan Buya Hamka (1908-1981) adalah tokoh yang dikenal cukup luas secara nasional, regional, bahkan internasional. Deliau dikenal sebagai pribadi lembut namun berkarakter, sosok halus tapi berprinsip, dan tokoh modernis yang kharismatik. Dakwahnya sejuk menyirami dahaga spiritual umat. Acara dakwahnya di radio dan televisi (TVRI saat itu) selalu ditunggu jutaan orang. Pada tanggal 16 Pebruari 2008, genap seratus tahun hari kelahiran Buya Hamka (16 Pebruari 1908). Beliau wafat 27 tahun yang lalu, tepatnya 24 Juli 1981. Hasil perjuangannya dapat dirasakan oleh umat Islam secara luas. Dalam kesibukannya yang luar biasa, Buya Hamka secara produktif aktif menulis dalam bentuk artikel, kolom, makalah, dan buku. Sosok yang secara formal tidak pernah sekolah, dengan otodidak yang ketat, mampu menulis apa saja. Dia menulis tentang sejarah, tafsir, hadis, tasawuf, bahasa, hingga sastra. Karya-karyanya merupakan respon aktif dari kondisi yang terjadi di masyarakat. Di saat terjadi paradoksal masyarakat kota antara paham tasawuf ekstrim dan pola kehidupan hedonistik sekuler, beliau menulis Tasawuf Modern. Di saat terjadi fenomena perseteruan akut antara adat dan agama, dia menulis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Di saat masyarakat modern lari dari agama mengikuti kehidupan materialistis, beliau menulis Di Bawah Lindungan Ka’bah. Respon terhadap kondisi masyarakat juga diungkapkan ketika sedang merenung di dalam penjara, hingga terlahir karya monumental, Tafsir Al-Azhar. Lebih dari 113 buku yang ditulis dalam berbagai disiplin ilmu Begitulah sosok Buya Hamka yang sangat responsif terhadap kondisi masyarakat. Tokoh besar itu telah tiada, namun karyanya dinikmati hingga kini oleh umat Islam. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Buya Hamka wafat meninggakannama besar dan karya-karya monumental

Sperempat Abad Buya HAMKA (1)

‘’Buya Hamka memiliki kemampuan dakwah yang menyeluruh.Dakwah lisannya sangat indah, tutur katanya sangat baik dan tak pernah menyerang orang, argumentasinya sangat rasional dan logis, mampu menyentuh emosi setiap pendengarnya.’’ (Didin Hafidhudin, direktur Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun) ‘’Buya Hamka adalah sosok ulama besar yang memadukan keluasan ilmu pengetahuan dan ketinggian kepribadian. Keluasan ilmunya bisa dilihat
dari begitu banyak buku yang ditulis salah satunya yang sangat monumental adalah Tafsir Al Azhar. Ketinggian kepribadiannya bisa dilihat sebagai figur ulama yang berwatak, penuh istikamah yang ditunjukkan ketika sebagai ketua umum MUI yang menyatakan mundur katika eksekutif mencoba mengintervensi lembaga itu.” (Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah) ”Buya Hamka yang tidak hanya pandai berdakwah, tapi juga menulis
buku termasuk menulis roman yang menyuguhkan berbagai cara mengatasi masalah kehidupan. Sejak masih duduk di SMP saya senang membaca buku-buku Buya Hamka termasuk buku-buku sastra yang beliau tulis. Beliau memang figur dai yang sangat lengkap yang jarang ada tandingannya hingga sekarang.’’ (Dwiki Darmawan, musisi)

Saturday, February 23, 2008

KOTA "PECEL" MADIUN

Madiun, sebuah nama kota madya di propinsi jawa timur bagian barat sudah tidak asing lagi namanya. Kota yang dulunya merupakan wilayah kerajaan mataram ini menjadi sentra perekonomian saat itu. Sampai dengan sekarang masih terlihat peninggalan kemajuan kotanya, terutama adalah banyaknya pabrik gula yang mengelilingi kota ini. Tidak kurang ada 5 pabrik gula yang ada di sekeliling kota madiun. Kota madiun juga dikenal sebagai kota Pecel dan Kota Brem, karena memang banyak warganya yang memproduksi dan berniaga pecel serta Brem. Bahkan nama pecel dan brem ini sudah melekat pada benak setiap orang yang mengenal madiun. Kota Madiun juga terdapat salah satu industri strategis Nasional "PT INKA" dan terdapat salah satu pangkalan Udara utama nasional "Pangkalan Udara Iswahyudi". Kota Madiun dalam sejarah perjuangan negara RI juga pernah terlintas sebagai kota terjadinya pemberontakan PKI muso tahun 1948 yang berhasil ditumpas oleh tentara nasional indonesia pada saat itu. Seiring dengan perjalanan waktu kota madiun yang dulu merupakan kota karesidenan dan kota madya pada saat ini terus bergerak mempercantik diri. Perkembangan industri, perdagangan, perumahan dan pendidikan cukup pesat. Terutama dalam perkembangan perumahan sungguh merupakan sebuah kota dengan perkembangan perumahan cepat. Saya pertama kali datang ke kota madiun 1 nop 1996 atau 11 tahu 2 bulan yang lalu kota madiun masih terlihat sepi. Hanya terdapat 1 plasa supermarket yang kecil. Namun saat ini kota madiun sudah memiliki 3 Plasa besar, 2 plasa kecil dan beberapa mini market yang bertebaran di sekeliling kota. Pasar besar dan stadion olahraganyapun sudah direhap sangat megah. Lalu lintas kota madiun berkembang pesat sehingga sering terjadi kemacetan disana sini. Itulah sedikit gambaran tentang kota Madiun. Di kota inilah saya mempunyai kenangan memori yang indah. Di kota inilah 3 orang anak saya lahir. Anak pertama juni 1999, anak kedua des 2001, anak ketiga maret 2003. Di kota inilah saya berkarya selama 11 tahun 2 bulan. Tentunya dalam waktu seperti itu banyak suka duka yang saya dapatkan di kota ini. Panas, debu, banjir, angin dan banyak hal saya alami di kota ini. Kota madiun di mana saya 11 tahun pernah tinggal tentunya tidak mudah dilupakan begitu saja. Kota yang akan saya kenang akan keramahan warganya, kegotong royongannya dan kerjasamanya. Saat ini saya telah pindah meninggalkan madiun, namun kota madiun akan selalu saya kenang bersama keluarga. Bravo Madiun semoga kotamu bertambah cantik dan elok yang akan mengundang pendatang-2 untuk berkreasi memajukan kotamu.

Friday, February 22, 2008

Perempuan Berselendang Bintang

bagaimana aku bisa mendefinisikanmu
pada hari yang terus berlari
kucoba memadatkanmu dalam kata-kata indah
yang berserak di cakrawala
tapi tak pernah bisa
meski itu hanya tentang sepotong mata teduh,
senyum yang berayun,
atau sejejak dari berjuta langkahmu
lalu kupintal puisi-puisi kesturi
yang setia kau tumbuhkan dari sanubari
menjelma karpet merah
dengan limpahan mawar merekah
yang tak akan pernah selesai kau lintasi
di sepanjang jalan hidupmu,
bunda: hari ini kuberikan sebuah award
seumur hidup untukmu
kau tahu aku tak memejamkan mata sekian lama
untuk menjaring permata-permata langit itu
menyusunnya di atas selendang berwarna salju
membentuk namamu dengan tinta yang paling emas
kuselempangkan padamu
diiringi nada-nada vivaldi
penghargaan bunda teladan tahun ini
dan hingga tak terhingga tahun
atas cinta yang tak pernah berhenti dari nadi
dan ketabahan menumbuhkan matahari
untuk semua yang kau tulis yang kau ukir di dalam diriku
dan lekuk jiwa semesta
untukmu perempuan berselendang bintang

(by Abdurahman Faiz)
sayag kagum pada puisi puisinya,
salam bangga saya pada puisi puisi anda

Wednesday, February 20, 2008

Aku di Jalan Kupu-Kupu

Aku di Jalan Kupu-Kupu Jun 11, 2005
Assalaamu'alaikum semua, salam sejahtera....

SEDIKIT TENTANG FAIZ
Abdurahman Faiz lahir di Jakarta, 15 November 1995, anak pertama dari pasangan Tomi Satryatomo (jurnalis televisi) dan Helvy Tiana Rosa (cerpenis). Ia telah menulis puisi sejak berusia 5 tahun. Namanya mulai dikenal publik ketika ia menjadi Juara I Lomba Menulis Surat untuk Presiden tingkat nasional yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta (2003). Pertama kali Faiz tampil membacakan puisi-puisinya yang pada waktu itu belum dibukukan, adalah atas undangan Nurcholish Majid pada acara peluncuran buku beliau yang mengundang ratusan tokoh nasional. Saat kelas II SD puisi Faiz “Sahabatku Buku” menjadi juara Lomba Cipta Puisi Tingkat SD seluruh Indonesia yang diadakan Pusat Bahasa Depdiknas (2004).

Buku kumpulan puisi pertama Faiz Untuk Bunda Dan Dunia (DAR! Mizan, Januari 2004) terbit saat ia berusia 8 tahun dan diberi pengantar oleh Taufik Ismail. Buku tersebut meraih Anugerah Pena 2005 serta Buku Terpuji Adikarya IKAPI 2005. Sejak buku itu terbit Faiz kian sering diundang membacakan dan membicarakan karya-karyanya--- yang banyak mengetengahkan berbagai persoalan sosial kemasyarakatan dan politik--- dalam berbagai forum, termasuk di hadapan Presiden Megawati Soekarno Putri, Presiden SBY, mantan presiden Abdurrahman Wahid, Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri dan tokoh-tokoh nasional lainnya. Ia pun pernah diundang sebagai salah satu panelis Debat Capres di stasiun televisi swasta, pada pemilu lalu.

Buku keduanya: Guru Matahari (DAR! Mizan 2004), terbit saat ia masih berusia 8 tahun pula, diberi pengantar Agus R. Sarjono mendapat nominasi Khatulistiwa Literary Award 2005. Buku ketiganya: Aku Ini Puisi Cinta (DAR! Mizan 2005) membawanya meraih penghargaan Penulis Cilik Berprestasi dari Yayasan Taman Bacaan Indonesia (2005).

Buku keempat Faiz adalah kumpulan esai berjudul: Permen-Permen Cinta Untukmu (DAR! Mizan 2005). Karyanya juga terdapat dalam antologi bersama: Matahari Tak Pernah Sendiri (1 dan 2), Jendela Cinta (GIP 2005), dan Antologi Puisi untuk Yogyakarta (2006). Puisinya pernah dimuat di sejumlah koran nasional antara lain Kompas dan Republika. Tahun 2006 Faiz dinobatkan sebagai Anak Kreatif Indonesia versi Yayasan Cerdas Kreatif Indonesia yang dipimpin Kak Seto.

Bersama beberapa penulis cilik lainnya siswa SDIF Al Fikri-Depok ini menulis kumpulan cerpen Tangan-Tangan Mungil Melukis Langit (LPPH 2006), untuk membantu biaya sekolah bagi teman-teman kecil mereka yang tinggal di kolong jembatan tol. Buku terbaru Faiz: Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil, dikatapengantari oleh Sapardi Djoko Damono (LPPH, Juli 2007), Faiz baru saja terpilih sebagai Anak Berprestasi 2007 dari PKS.

Melalui rumah imajinasinya di multiply ini, Faiz langsung berbagi sapa dan karya dengan semua yang ingin mengenalnya lebih dekat. Selamat menyelusuri jalan kupu-kupu Faiz ya!