Madiun, sebuah nama kota madya di propinsi jawa timur bagian barat sudah tidak asing lagi namanya. Kota yang dulunya merupakan wilayah kerajaan mataram ini menjadi sentra perekonomian saat itu. Sampai dengan sekarang masih terlihat peninggalan kemajuan kotanya, terutama adalah banyaknya pabrik gula yang mengelilingi kota ini. Tidak kurang ada 5 pabrik gula yang ada di sekeliling kota madiun. Kota madiun juga dikenal sebagai kota Pecel dan Kota Brem, karena memang banyak warganya yang memproduksi dan berniaga pecel serta Brem. Bahkan nama pecel dan brem ini sudah melekat pada benak setiap orang yang mengenal madiun. Kota Madiun juga terdapat salah satu industri strategis Nasional "PT INKA" dan terdapat salah satu pangkalan Udara utama nasional "Pangkalan Udara Iswahyudi". Kota Madiun dalam sejarah perjuangan negara RI juga pernah terlintas sebagai kota terjadinya pemberontakan PKI muso tahun 1948 yang berhasil ditumpas oleh tentara nasional indonesia pada saat itu. Seiring dengan perjalanan waktu kota madiun yang dulu merupakan kota karesidenan dan kota madya pada saat ini terus bergerak mempercantik diri. Perkembangan industri, perdagangan, perumahan dan pendidikan cukup pesat. Terutama dalam perkembangan perumahan sungguh merupakan sebuah kota dengan perkembangan perumahan cepat. Saya pertama kali datang ke kota madiun 1 nop 1996 atau 11 tahu 2 bulan yang lalu kota madiun masih terlihat sepi. Hanya terdapat 1 plasa supermarket yang kecil. Namun saat ini kota madiun sudah memiliki 3 Plasa besar, 2 plasa kecil dan beberapa mini market yang bertebaran di sekeliling kota. Pasar besar dan stadion olahraganyapun sudah direhap sangat megah. Lalu lintas kota madiun berkembang pesat sehingga sering terjadi kemacetan disana sini. Itulah sedikit gambaran tentang kota Madiun. Di kota inilah saya mempunyai kenangan memori yang indah. Di kota inilah 3 orang anak saya lahir. Anak pertama juni 1999, anak kedua des 2001, anak ketiga maret 2003. Di kota inilah saya berkarya selama 11 tahun 2 bulan. Tentunya dalam waktu seperti itu banyak suka duka yang saya dapatkan di kota ini. Panas, debu, banjir, angin dan banyak hal saya alami di kota ini. Kota madiun di mana saya 11 tahun pernah tinggal tentunya tidak mudah dilupakan begitu saja. Kota yang akan saya kenang akan keramahan warganya, kegotong royongannya dan kerjasamanya. Saat ini saya telah pindah meninggalkan madiun, namun kota madiun akan selalu saya kenang bersama keluarga. Bravo Madiun semoga kotamu bertambah cantik dan elok yang akan mengundang pendatang-2 untuk berkreasi memajukan kotamu.