Thursday, May 29, 2008

BALIKPAPAN-SAMARINDA

Empat Bulan sudah saya berada di kota Balikpapan. Setelah dalam minggu-minggu sebelumnya banyak kegiatan saya yang belum beres, maka pada minggu ini diestimasikan kegiatan saya sudah selesai. Tahukah rekans kegiatan mingguan saya dalam 1 bulan terkahir? Nggak tahukan, makanya saya akan ceritakan. Rekans dalam 1 bulan terakhir ini setiap sabtu dan minggu kegiatan rutin saya adalah membersihkan dan mengecat rumah. Maklum rumah tersebut nantinya akan ditempati oleh keluarga saya, sehingga saya harus mempersiapkannya dengan baik. Kalau menggunakan tenaga tukang, sayang eh .... di balikpapan untuk cat rumah saja ongkosnya mahal. Dari pada ngeluarin duit yang sebenarnya kita juga bisa mengerjakannya kan sayang, kenapa nggak kita kerjakan sendiri, begitu ya rekans ya...yoileh.. padahal maunya pengin ngirit he he he. Jumaat 9 mei saya bertanya sama salah seorang rekans saya, besok liburan enaknya ngapain ya. Kamu ada kegiatan tanya saya ke rekan saya tadi. Nggak katanya. Kalau begitu besok kita main Yuuuk ke Samarinda. Trus naik apa tanya teman saya. Saya bingung juga ke samarinda naik apa. Mau naik bus, takut lama. Mau pakai mobil takut macet, ... alternatifnya ya naik motor. Kebetulan temanku sepakat dan suka naik motor, biar flexible katanya. OK kita sabtu berangkat ya ....... eng ing eng........(mau ke samarinda nih). Sabtu 10 Mei 2008, tepat jam 10.30 kami berdua boncengan naik sepeda motor menuju kota samarinda. Ban sepeda motor sudah kami cek, angin sudah ditambah. Bensin sudah dipenuhin selanjutnya kami langsung tancap gas menuju ring road balikpapan ke arah kota samarinda. Jalanan Balikpapan Samarinda sudah lebar dan halus, tidak ada jalan yang berlobang seperti jalan menuju banjarmasin dan palangkaraya. Jalan Balikpapan Samarainda ini merupakan jalan utama kelas A, jalan lebar dan halus. Sepanjang perjalanan banyak kendaraan roda 4 dan roda 2 lalu lalang, sehingga menjadikan jalur ini jalur yang ramai. Sepeda Motor saya pacu dengan kecepatan standart luar kota saya (80km/jam). Rekans saya karena sudah terbiasa juga luar kota dengan sepeda motor nampak tenang dan menikmati perjalanan. 5 km, 10 km, 30 km berlalu. Pada km30 saya jumpai adanya jalur wisata agro. Sepanjang perjalanan sampai km 30, semula yang saya kira banyak hutan ternyata merupakan jalur perumahan yang cukup padat. Selanjutnya banyak pula dijumpai jalur wisata agro di jalur ini. Memasuki km 50 saya lihat terdapat 2 Rumah makan besar disamping kiri dan kanan jalan, RUMAH MAKAN TAHU SUMEDANG namanya, tepat sebelum memasuki hutan lindung Bukit Suharto. Ke dua rumah makan ini ramai dikunjungi oleh berbagai rombongan baik dari arah Balikpapan ataupun dari arah Samarinda. Saya bertanya kepada teman saya, ntra pulangnya kita mampir ke rumah makan ini ya. Ok katanya. Oh iya rekans dalam jalur ini terdapat satu daerah kawasan perbukitan yang cukup luas dan dipenuhi dengan tumbuhan hutan yang besar dan lebat. Kawasan ini merupakan Hutan lindung yang dinamakan Kawasan Bukit Suharto. Sepanjang kurang lebih 20km dengan kontur naik turun dan lebat dengan pepohonan bukit suharto ini kami lalui. Melewati bukit suharto kami memasuki perkampungan yang asri. Banyak penduduknya yang menjual bunga/tanaman hias di sepanjang jalan. Akhirnya jam 12.30 kami sampai di Samarinda Seberang. Kotanya persis di sepanjang tepian sungai mahakam. Kami susuri kota ini sambil menikmati lingkungan baru disekitar. Sesekali kami berhenti dan bertanya kepada penduduk dan pemilik warung. Akhirnya sampai juga kami ke jembatan mahakan Smarinda yang cukup terkenal. Jembatan ini membelah kota Samarinda menjadi 2. Kami masuki jembatan ini dengan hati-hati mengingat lalulintas padat dan berbarengan dengan Kampanye Pilkada Kalimantan timur. Penuh sesak jembatan ini diseberangi oleh berbagai kendaraan roda4 dan roda 2. Dari tengah jembatan panjang sungai mahakam kami melihat keindahan kota Samarinda. Tampak Masjid Besar Islamic centre tinggi menjulang di pinggir sungai. Tampak Kapal-Kapal sedang berlayar dan membongkar muatan. Tampak Kota Smarinda dari kejauhan, sampai akhirnya kami memasuki kota Samarinda melalui jalan Slamet Riyadi. Kami berhenti dulu, berfoto dan makan siang di RM Ayam Bakar Solo. Sleanjutnya kami beristirahat dan Sholat di Masjid besar Samarinda (Masjid Islamic Center) yang sangat besar, luas dan megah dengan Kubah Emasnya. Saya dan rekans saya sangat takjub dibuatnya, SUBHANALLOH dalam hati saya. Setelah Sholat selesai perjalan kami lanjutkan ke rumah kakak temans saya dari Jogja. Alamatnya ada di Jl. KH Ahmad Dahlan Samarinda. Setelah tanya sana-sini, dan dengan 2 kali tersesat akhirnya rumah tersebut kami temukan juga. Kami bicar banyak dengan kakan teman kami, bayak cerita, banyak canda dan banyak ketawa... maklum rekans kami sudah 18 tahun tidak berjumpa. Satu setengah jam kami bercanda ria, bertukar pengalaman dan perjalanan hidup hingga sama-sama terdampar di pulau Kalimantan. Kami pamit karena hari sudah sore, dan tepat jam 4 sore kami meninggalkan kota Samarinda. Perjalanan lancar hingga sampai di Km 50 kami berhenti mampir di RM Sumedang tadi. Tahuuu sumedang hangat, sambel kecap, cabe rawit dan kopi panas ..... wuiiih sunggu nikmat. Kebetulan akau masih merasa kenyang sehingga tidak pesan makan nasi. Temanku yang sudah kelaparan memesan nasi + ayam goreng tulang lunak. Wuiiih dia makan dengan lahapnya .... lapar kali ya. Sambil istirahat bentar kami habisnya makan dan minum kami, hingga terdengar azan magrib perjalanan kami lanjutkan. Baru 5 km dari Rumah Makan hujan lebat turun. Kami berhenti di sebuah rumah kosong yang sudah ada 3 motor juga berteduh. Sejenak kami mengambil mantel dan memakainya. Perjalanan kami lanjutkan dengan suasana hujan lebat dan gelap sehingga kami andalkan insting dan instuisi jalanan kami yang mengendalikan perjalanan. Tahukah rekans tanpa instuisi tersebut sangat sulit bagi saya menjalankan sepeda motor dalam suasana gelap gulita dan hujan lebat. Pelan tapi pasti sepeda motor berkecepatan 60km/jam terus melaju ke arah Balikpapan. Memasuki Kota Balikpapan, tepatnya di pertigaan arah pelabuhan penyeberangan lalu lintas macet total. kami bergerak lambat dan bertanya-tanya ada acara apa? ... Ternyata hari tersebut adalah malam minggu... jadi pantas saja macet. Memasuki jalan A. Yani dan dalam kota Balikpapan yang dipenuhi kemacatan kami lalui dengan santai. Tepat pukul 7.00 malam hari kami sampai di rumah. Saya antar teman saya ke kostnya dan saya pulang ke rumah.