Wednesday, October 07, 2009

Peringatan gempa padang, adakah hubungan ?

Teringat Nasehat Orang Tua pada saat pertama kali akan merantau :
1. Nak jagalah sholatmu
2. Nak, bila menjumpai persoalan apalagi yang rumit maka kembalilah kepada Al Qur’an, karena jawaban akan ditemukan dan akan menjadi obat yang mujarab,
Bersyukur saya mendapat nasehat orang tua yang demikian. Gempa sumatera dan gempa2 yang terjadi di Indonesia sesungguhnya telah di takdirkan oleh Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Untuk kejadian terakhir gempa sumatera yang menelan korban cukup banyak baik materi maupun jiwa, bila kita tengok Al Qur’an sekilas saya melihat terdapat beberapa peringatan disana, diantaranya :
1. Gempa Sumatera Barat terbesar terjadi pada tanggal 30-09-09. Coba kita tengok Al Qur’an Juz 30 surat ke 99. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. [1] Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), [2] dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, [3] dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", [4] pada hari itu bumi menceritakan beritanya, [5] karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. [6] Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. [7] Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. [8] Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. AL QUR’AN SURAH KE 99. AL ZALZALAH zarah : adalah benda yang sangat kecil, ada yang mengartikan sebesar biji sawi (kurang lebih sudah 15 abad yang lalu telah dikabarkan)
2. Lebih Fokus lagi, Gempa Sumatera Barat terjadi pada pukul 17.16 wib. Coba Kita tengok Al Qur’an surat ke-17 ayat 16, berbunyi: “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu * (untuk mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.(QS.17:16). Gempa susulan yang besar terjadi pukul 17.38, Coba Kita tengok Al Qur’an surat ke-17 ayat 38, berbunyi: "Semua itu kejahatannya amat di benci oleh Tuhanmu".
Penjelasan :
Firman Allah di atas merupakan hukum Allah terhadap orang-orang yang bermewah-mewahan tanpa memberikan kewajiban kepada yang berhak menerimanya. Pola hidup yang dijalankan atas dasar bermewah-mewahan dalam dataran mencapai tujuannya tidak segan-segan menindas golongan miskin dan lemah untuk maksudnya yang individualistis, oleh karena itu orang yang kaya bertambah kaya dan orang miskin akan semakin miskin, alur dari problematika tersebut akan memporak-porandakan keutuhan masyarakat. * dijelaskan pula untuk orang-orang yang berkuasa / punya kuasa, karena di tangannyalah kebaikan ini dapat dan cepat bisa direalisasikan.
3. Gempa Kerinci (sungai penuh) terjadi pada tanggal 1-10-09. Coba Kita tengok surat 10:9 yang berbunyi, “Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?” QS. Yunus (10) : 99
4. Lebih Fokus lagi, gempa kerinci terjadi pada pukul 08.52/08.53 wib. Coba kita tengok Al Qur’an QS 8:52 yang berbunyi “(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Firaun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya”. Coba kita tengok Al Qur’an QS 8:53 yang berbunyi “Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Adakah keterkaitan dan ketersambungan antara kejadian gempa dan ayat2 peringatan Al Qur'an diatas (Wallohualam). Semoga menjadi sebuah peringatan bagi kita semua, sehingga tidak ada lagi kota yang menyusul mendapatkan bencana, … semoga. Mohon maaf atas salah dan khilaf, karena ini hanyalah pengamatan saya semata.

Friday, October 02, 2009

Mohon Maaf Lahir dan Batin 2009

Selamat Lebaran 1 syawal 1430 H / 20 September 2009,
Taqabalallohuminna wa minkum, Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan batin
kangcid&fam

Memoar Gempa (was gempa padang)

Ass. Wr. Wb
Terkuak memori 3 th yg lalu, gempa tektonik dengan kekuatan dasyat menimbulkan korban yg tidak terkira banyaknya, baik moril itu maupun materiil. Disaat keluarga kami liburan kami dikejutkan oleh rahmatNya. Gempa berkekuatan 5,9SR menggoncang Jogjakarta dan sekitarnya, dengan meninggalkan kurang lebih 6000an korban sebagai syuhada dan ribuan lainnya terluka. Kerusakan materiil yang sulit dihitung, trauma moril yang lama disembuhkan, dan hanya dengan bermunajat dan berserah diri padaNyalah kesembuhan cepat didapat. Beberapa bulan lalu gempa dasyat kembali mengguncang Indonesia, yang menimbulkan kerusakan diberbagai daerah terutama Tasikmalaya, garut, sukabumi cianjur dsk serta di jawa barat pada umumnya. Gempa dasyat ini juga meninggalkan korban syuhada yang tidak sedikit , kerugian materiil yang cukup besar dan trauma moril yang tidak bisa dianggap sepele. Tanggap darurat dan rekonstruksi pasca gempa telah dilakukan. Berbagai bantuan berdatangan, baik dari institusi resmi pemerintah ataupun masyarakat. Bahu membahu dan tolong menolong sebagai tanggung jawab sosial telah dilakukan. Proses recovery paska gempa sedang berjalan namun sangat disayangkan kalau masyarakat mudah sekali melupakan kejadian yang demikian.
September tanggal 30 th2009 +/- jam 17.15 Wib, tiba-tiba gempa dasyat kembali mengguncang Indonesia. Gempa yang berlokasi di sebelah selatan sumatera mengakibatkan kerusakan yang tidak terkira, dimana sampai detik ini belum dapat diidentifikasikannya. Sesuai informasi yang kami terima Gempa telah memporak-porandakan berbagai daerah terutama Padang Sumatera barat dan sekitarnya. Rahmat Alloh swt Tuhan Yang Maha Esa kembali ditunjukan kepada umatnya. Puluhan, ratusan atau mungkin ribuan syuhada telah dipanggil olehNya (pemerintah menyatakan lebih parah disbanding gempa jogja). Rahmat sosial, tolong menolong dan sikap bahu membahu ingin diujikan olehNya kepada kita. Tanggapkah kita terhadap ujianNya ?

Kaca mata kiri saya melihat (maaf apabila salah) bahwa indonesia dilalui 2 jalur patahan kerakbumi , yaitu lintasan patahan luar (membentang di dasar samodra mulai aceh hingga selatan irian jaya) dan lintasan patahan dalam (membentang di semenanjung pulau sumatera, jawa, bali, hingga nusatengara). Lintasa patahan luar ini usianya lebih muda dan pastinya lebih labil dibanding lintasan patahan dalam yang usianya lebih tua. Sejak gempa besar melanda aceh dsk, menunjukan bahwa lapisan kerak bumi lintasan luar (lintasan usia muda) yang membentang dari aceh hingga sebelah selatan irian jaya dimana kestabilannya belum terjaga telah terkoyak, sehingga menimbulkan rekahan dan patahan disemenanjung jalurnya. Patahan dan koyakan ini mendorong timbulnya patahan-patahan baru lagi di jalur tersebut. Dari hal ini kita ketahui telah menimbulkan berbagai macam gempa baik skala besar ataupun kecil, seperti yang telah terjadi di Nias, Jogjakarta, Jawa Barat, Bali, Sumatera dan sebagainya. Kesemuanya ditimbulkan oleh patahan yang terjadi di lintasan luar, ketidakstabilan kerak bumi yang melintasi jalur selatan Indonesia mulai aceh hingga selatan irian jaya. Kapan kestabilan ini terjadi?, wallohualam. Sementara dalam mencapai kestabilan kerak bumi tersebut, diperkirakan akan terjadi patahan-patahan disemenanjung jalur luar lintasan itu, semoga hal ini tidak menimbulkan dampak yang merugikan. Akankah akibat patahan lapisan luar ini mempengaruhi kestabilan lintasan jalur patahan sebelah dalam? Wallohualam, akan tetapi andai hal ini terjadi maka dapat kita bayangkan betapa dasyat akibat yang akan ditimbulkannya, karena pusat episentrumnya akan berada di daratan kepulauan.

Kaca mata sebelah kanan saya yang awam melihat (maaf bila salah) bahwa ada kemungkinan pergeseran kestabilan patahan di lapisan luar ini akan bisa bergerak kearah dalam yang membentang di sepanjang jalur kepulauan sumatera sampai dengan nusatenggara. Beberapa hal yang dapat saya ambil hikmah pelajaran dari kondisi diatas adalah,

1. Dalam sebuah ayatNya Alloh swt Tuhan Yang Maha Esa telah memperingatkan kepada kita
semua : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
[1] Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat),
[2] dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,
[3] dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?",
[4] pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
[5] karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
[6] Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
[7] Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya.
[8] Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya pula.
AL QUR’AN SURAH KE 99. AL ZALZALAH
zarah : adalah benda yang sangat kecil, ada yang mengartikan sebesar biji sawi
(kurang lebih sudah 15 abad yang lalu dikabarkan), semoga menjadi sebuah peringatan
bagi kita.

2. Dalam menyedekahkan rizki, saya teringat sebuah tulisan di buletin dakwah silaturahim edisi :150/21 ramadhan 1430H/11 september 2009. Beberapa hal intinya adalah :
1). Mengundang datangnya rejeki.
Ali bin Abi Tholib RA berkata "pancinglah rizki dengan sedekah". Selain itu dalam Al Qur'an,
Alloh akan membalas setiap kebaikan 10x s/d 700x dlm bbrp ayatnya.
2). Sedekah dapat menolak bala'.
Sabda Rosul, segeralah sedekah sebab bala' tdk bisa mendahului sedekah.
3). Sedekah dpt mengobati penyakit.
Sabda Rosul,obatilah sakitmu dengan sedekah.
4). Sedekah memperpanjang umur.
Sabda Rosul,perbanyaklah sedekah sebab sedekah bisa memperpanjang umur.

Masih didalam kacamata kanan saya yang awam ini terbayang jelas betapa dasyatnya goncangan gempa bumi skala 5,9SR pada saat kami berada di Jogja, rumah-rumah pada roboh, tiang listrik roboh, jalanan gerak bergelombang, aspal pada pecah, hingga meninggalkan korban begitu banyaknya. Apabila kita meyakini adanya hari kiamat maka inilah yang disebut kiamat sugro/kiamat kecil, dan diantaranya adalah bencana alam dan datangnya kematian. Semoga hal ini memberikan peringatan bagi kita semua, amin.

Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada sahabat, serta saudara saudara kami para korban gempa sumatera terutama padang dan sekitarnya atas akibat terjadinya bencana ini. Cukupkah kita menyatakan turut berdukacita, saya rasa tidak !. Apa yang bias kita lakukan? Marilah kita galang, kita bantu para korban dengan bantuan moril dan materiil. Marilah kita berdo’a untuk keselamatan mereka dan untuk kita semua. Marilah kita isi pundi-pundi amal yang telah diwartakan dan diedarkan oleh berbagai lembaga yang terpercaya. Dengan berkurangnya harta 100 ribu, 200 ribu, dst saya rasa bukan suatu yang memberatkan kita, Insya Alloh (Alloh pasti akan membalas dengan berlipat ganda), tetapi akan sangat berharga bagi para korban yang mengalami musibah bencana.

Menurut saya yang awam ini sebagai bentuk kepedulian kita dapat berinisiatif untuk menggalang bantuan terutama materiil guna meringankan beban penderitaan para korban. Bantuan agar dapat diwujudkan kedalam bentuk makanan siap saji, sembako, selimut, tenda darurat, peralatan masak, dan obat-obatan (bahan2 tanggap darurat), karena hal inilah yang paling dibutuhkan oleh mereka para korban pada saat ini.
Kepada Saudara-saudaraku, Marilah kita beramar makruf nahi mungkar, Marilah kita isi pundi-pundi amalan kita, Marilah kita beramai-ramai mengamalkan jiwa sosial kita, Semoga bisa meringankan beban penderitaan para korban bencana.
Mohon maaf atas salah dan khilaf, dan Semoga bermanfaat

Wassalam. Wr. wb
Al Fakir,
M. Wachid Mushlih

Referensi Bantuan Tunai diantaranya :
1. Mer-C, BCA cabang Kwitang
no. Rek. 686.0099339
atas nama Medical Emergency Rescue Committee
2. Mer-C, Bank Syariah Mandiri (BSM) cabang Kramat
No. Rek. 128.0011802
atas nama Medical Emergency Rescue Committee
3. Lembaga Amil zakat infaq sedekah Muhammadiyah
Bank BNI Syari'ah : 00.91539444 a/n lazis Muhammadiyah
4. TV-One, Rek Mandiri Cabang Pulo Gadung
No. Rek 1230007926793 a/n TV One
5. Metro TV, Rek BCA Cab. Puri Indah
No. Rek 288333888 a/n PT. Media Television Indonesia
6. Sekar Telkom Peduli
Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung No. Rek 124.00.1111.3 a/n Sekar Telkom Peduli

Tuesday, June 09, 2009

4 Skenario

Skenario 1
Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi.Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbongtersebut.Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untukmenggoyang-goyangkan kaki.Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh.Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannyakepada kita."Pak, handphone bapak barusan jatuh nih,"kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita.Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.
Skenario 2
Sekarang kita beralih kepada skenario kedua.Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya.Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsungmemberikannya kepada kita.Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadarihandphone kita hilang.Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphonekita sambil berkata,"Pak, handphone bapak barusan jatuh nih."Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut.Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasaterima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orangyang langsung memberikan handphone itu kepada kita).Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.
Skenario 3
Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kitamenyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turundari kereta.Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharapada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersediamengembalikannya kepada kita.Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidakmemberikannya kepada kita) menjawab telepon kita."Halo, selamat siang, Pak.Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang," kita mencobabicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikanhandphone itu kembali kepada kita.Orang yang menemukan handphone kita berkata,"Oh, ini handphone bapak ya.Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut.Biar bapak ambil di sana nanti ya."Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiunberikut dan menemui "orang baik" tersebut.Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang.Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nyaakan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario keduabukan?Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepadaorang yang menemukan handphone kita tersebut.
Skenario 4
Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turundari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kitamencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat.Sampai akhirnya kita tiba di rumah.Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :"Bapak / Ibu yang budiman.Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang.Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapatmengembalikan handphone itu kepada saya.Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. "SMS pun dikirim dan tidak ada balasan.Kita sudah putus asa.Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalamhandphone kita.Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya.Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphonekita menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikanhandphone tersebut.Bagaimana kira-kira perasaan kita?Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yangdiberikan oleh orang itu.Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita.Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, danmungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebihberharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenarioketiga).
Moral of the story
Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas?Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, danada orang yang menemukannya.Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita.Kita berikan dia ucapan terima kasih.Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kitaturun dari kereta.Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turundari kereta.Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah.Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelahitu baru mengembalikannya kepada kita.Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.Ada sebuah hal yang aneh di sini.Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang palingbaik?Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita,bukan?Dia adalah orang pada skenario pertama.Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antaraempat orang di atas.Manakah orang yang paling tidak baik?Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kitamenunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kitatersebut selama itu.Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward palingbesar.Apa yang sebenarnya terjadi di sini?Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus,tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkanbanyak, kita berikan lebih sedikit.OK, kenapa bisa begitu?Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiapskenario.Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belumsadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.Pada skenario kedua, kita juga sudah mulai merasakan kehilangan karena saatitu kita baru sadar, dan kita sudah membayangkan rasa kehilangan yangmungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun darikereta.Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lamakita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphonekita kembali.Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu.Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orangyang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepadakita.Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargaihandphone yang kita miliki.KesimpulanSaat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah,kesempatan bekerja, atau suatu hal lain.Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggamankita.Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa.Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri segala sesuatu yang telahhilang tersebut.Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapatbersyukur?Sebaiknya tidak.Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itumasih ada.Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telahlenyap dari diri kita.Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh.Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh.Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan.Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar.

Beragama Secara Moderat

sumber : http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=A755_0_3_0_M
Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar. (QS. Lukman: 32)
Agama adalah jalan hidup. Beragama dalam Islam merupakan proses memaknai hidup dengan tuntunan syariat Islam yang benar. Perlunya beragama adalah supaya manusia hidup dengan tenang, aman, sejahtera dan selamat di dunia dan akhirat. Beragama tidak menjadikan umatnya susah dan frustasi. Hanya mereka yang ekstrim beragamalah yang menjadikan seolah beragama itu berat dan susah. Karena itu, beragama hendaklah memilih jalan yang seimbang dan moderat.
Menurut Dr. Muhammad Az-Zuhaili bahwa moderat atau “Al-Iqtishad” bermakna tengah-tengah, seimbang, istiqamah, adil, mudah dalam segala urusan, serta mengambil jalan pertengahan. Orang moderat (Muqtashi) adalah orang yang seimbang dan menempuh jalan yang lurus, seperti dalam firman-Nya: “Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus.”(QS. Luqman: 32).
Maksud dari kata “muqtashid” dalam ayat di atas adalah mu’tadil yaitu orang yang menempuh jalan lurus atau seimbang dan tidak condong pada hal yang melampaui batas ataupun pemborosan. Sebagaimana firman-Nya: “Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil, dan (Alquran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka (ahl al-Kitab) ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.” (QS. al-Ma’idah: 66).
Maksud dari ayat di atas adalah orang yang berlaku jujur dan lurus serta tidak menyimpang dari kebenaran. Demikianlah kata al-Iqtishad (moderat) dalam Islam yang secara bahasa dipergunakan untuk menunjukkan perbuatan yang tidak berlebih-lebihan dan membangun keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Jadi al-iqtishad adalah moderat dalam beragama dan pertengahan dalam hukum-hukumnya. Sedangkan, dalam pengamalannya ia mengambil jalan tengah antara berlebihan dan hal yang ringan, atau pertengahan antara sesuatu yang melampaui batas dan meremehkan.
Moderat dalam beragama adalah tenang, seimbang dan konsisten serta mengambil jalan tengah dalam semua urusan agama tanpa melebihkan atau menambah dan juga tanpa mengurangi atau mengabaikan. Menurut Ar-Rhaghib al-Ashbahani, moderat terbagi menjadi 2 bagian. Pertama adalah moderat yang terpuji. Dalam hal ini terdapat dalam dua sisi yaitu berlebihan dan kurang. Seperti sifat dermawan, hal itu terletak antara pemborosan dan kikir, dan juga seperti sifat keberanian yaitu sifat antara sembrono, penakut dan sebagainya. Selaras dengan maksud ini adalah firman Allah Swt yang berbunyi: “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. al-Furqan: 67).
Kedua adalah kemoderatan antara terpuji dan tercela, yaitu hal yang terdapat antara terpuji dan tercela. Seperti realitas antara keadilan dan kesewenang-wenangan atau antara dekat dan jauh. Awal kemoderatan dalam beragama adalah bersumber dari ajaran Islam yang lurus dan benar dan sesuai dengan fitrah manusia. Islam diturunkan tidak hanya mengajarkan tentang keimanan dan Aqidah, hal-hal ghaib dan sesuatu yang ada di balik alam ini. Lebih dari itu, Islam mengajarkan manusia tata cara berhubungan dengan Tuhan, sesama manusia, alam dan dirinya. Ketentuan ini tersusun dengan adil dan bijak, sehingga tidak terdapat hal yang berlebihan dan keluar batas. Islam juga menyerukan keseimbangan antara ruh, jasad, dan akal. Islam juga mensyariatkan untuk menegakkan keseimbangan antara dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah Swt: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah Swt kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah, kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS. al-Qashash: 77). Hal ini juga sejalan dengan hadits Nabi: “Orang yang terbaik di antara kalian bukanlah orang yang meninggalkan akhiratnya demi dunianya, juga bukan pula orang yang meninggalkan urusan dunianya demi akhiratnya.” (HR ad-Dailami dan lbnu Asakir).
Islam telah mengharamkan umatnya bersikap seperti pendeta atau biarawan yang melepaskan diri dari urusan dunia dan mengasingkan diri dari manusia lainnya. Islam menegaskan keseimbangan dalam hal yang berkaitan dengan insting dan watak manusia yang beraneka ragam, untuk kemudian mengarahkan perasaan emosionalnya pada arah yang benar; menjalani hidup sesuai dengan tuntutan Allah dan mengabdikan diri pada masyarakat. Islam juga mengatur dan menganjurkan keseimbangan antara individu manusia dengan masyarakat sekitarnya, dengan jalan menguatkan hubungan yang erat dan harmonis antara rakyat dengan pemerintah, dengan menjelaskan hak-hak mereka.
Allah Swt telah memilih umat ini menjadi umat penengah antara umat-umat yang lain, adil dalam setiap perbuatannya, dan menjadi saksi bagi orang lain. Juga menjadi pembawa risalah akhir yang diridhai Allah Swt bagi seluruh hamba-harmba-Nya, yang diturunkan dan langit ke muka bumi ini, sebagaimana firman Allah: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu umat wasathan (yang moderat) kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu”. (QS. al-Baqarah: 143).
“Pembumian” konsep ummatan wasathan (umat moderat) dapat ditelusuri jari jejak kehidupan Rasulullah Saw, bagaimana beliau melewati hari demi hari bersama masyarakat dalam rangka membangun peradaban yang tauhid, bekerja keras dan ulet untuk membiayai kebutuhan keluarganya, dan sujud kepada Allah Swt sebagai ungkapan rasa syukur atas segala karunia-Nya. Keberhasilan Rasulullah Saw dibangun diatas fondasi sikap keberagamaan yang moderat. Nabi Saw bersabda, “Ada satu perkara di antara dua perkara yaitu sebaik-baik perkara adalah yang tengah-tengah.” (HR. Baihaqi). Seorang ahli hikmah berkata, “Sebaik-baik perkara adalah pertengahan, sedang sejelek-jelek perkara adalah yang berlebih-lebihan.” Seorang penyair Arab yang bernama Zuhair bin Abi Salina memuji suatu kaum, “Bersikaplah seimbang, niscaya manusia rela pada keputusannya Jika kau datang di suatu malam dengan keagungan.”
Dengan demikian, menempuh jalan tengah, lurus, dan moderat dalam segala urusan merupakan sikap yang terpuji. Guna menghindarkan diri dari sikap berlebihan atau kekurangan, terlalu keras atau terlalu lunak, dan bersikap keras. Sikap keberagamaan yang moderat selaras dengan fitrah manusia karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang lemah, diciptakan dari partikel lemah, raganya juga terbentuk dari bahan yang lemah.
Pada masa Rasulullah Saw, seorang sahabat yaitu Abdullah bin Amru bin ‘Ash minta izin pada Rasulullah untuk berpuasa terus menerus tanpa henti di masa mudanya, tetapi Rasulullah melarangnya. Namun, karena ia terus memohon dan mengiba dengan alasan bahwa ia sangat mampu dan sanggup melaksanakannya. Akhirnya Rasulullah mengizinkannya untuk berpuasa dengan cara sehari puasa dan sehari tidak. Ketika ia telah menginjak masa tua, ia menyesal seraya berkata, “Seandainya aku menerima rukhshah (keringanan) yang diberikan Rasullullah.” Bahkan, Rasulullah pernah memperingatkannya sebagaimana dalam hadits yang ia riwayatkan sendiri.
Tepatlah kiranya, jika kemoderatan dan keseimbangan menjadi kebaikan dan keistimewaan. Hal ini dapat menjauhkan seseorang dari hal yang berlebihan dan kekurangan. Juga dapat meyelamatkannya dari bahaya berlebihan dan kekurangan yang terkadang dapat menjerumuskan seseorang pada kekafiran, kemusyrikan, dan kehancuran baik di dunia maupun akhirat.
Sesungguhnya berlebihan dalam agama dan menganggap ringan hukum-hukumnya adalah dua penyakit yang berbahaya. Penyakit ini berkembang sampai ke dalam jiwa dan dapat menimbulkan sumber-sumber kehinaan. Sesungguhnya setanlah yang berada di balik semua kehinaan itu. Karena itu, hendaklah kita takut kepada Allah Swt dari segala perbuatan ekstrim dan melampaui batas.
Islam memperingatkan umatnya untuk menjaga diri dan memilih jalan yang moderat, agar kita selamat. Baik dalam akidah, ibadah, maupun dalam pergaulan dan tingkah laku. Janganlah kita putuskan hubungan dengan Tuhan walaupun hanya sesaat. Begitu juga hendaklah kita jaga hubungan dengan manusia di sekitar kita. Semoga dengan beragama secara moderat ini, kita akan hidup dengan tenang, damai, sejahtera dan selamat di dunia dan di akhirat. Wallahualambishawab.
Penulis adalah Rahimi Sabirin, mahasiswa Ilmu Politik Pasca Sarjana Universitas Indonesia (UI)

Tuesday, March 24, 2009

Kisruh DPT pada pemilu 2009

Rekans, seperti rekans ketahui bulan maret 2009 ini adalah masa kampanye parpol untuk pemilu tanggal 9 april besok. Semua partai berlomba-lomba untuk menarik masyarakat guna memilih partainya masing-masing. Dijalanan, dan dimana-2 banyak kita jumpai alat peraga kampanye pemilu 2009 ini. Ada Spanduk, Standing banner, poster, stiker, bendera dll yang warna warni menghiasi semua jalanan di seluruh negeri ini. Apakah menghiasi atau malah membuat tidak sedap pandangan jalan ... rekans sendiri yang menilainya. Namun rekans cukup disayangkan bahwa pemilu belum digelar, data pemilih prapemilihan menjadi bahan sengketa antara parpol dan KPU (yg nota bene sebagai penyelenggara pemilu). DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang sudah di validasi KPU ternyata menjadi bahan sengketa. Disatu sisi KPU menyatakan data DPT adalah Valid, sedangkan parpol menyatakan tidak valid. Parpol beralasan banyak ketidak beresan disana, fakta ditemukan beberapa orang yang belum mempunyai hak pilih (<17th)>,daftar pemilih ganda, orang yang meninggal masuk dalam DPT, dll. Sementara KPU beralasan bahwa data masih bergerak sedang dalam proses validasi, data terakhir yang valid masih proses (spt ngawi). Menurut saya akar permasalahannya adalah validitas data Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Apakah mungkin data KK dan KTP ini di on line-kan? jawabnya sangat mungkin, tinggal niat kuat pelaksana saja untuk merealisasikannya. Di jaman sekarang dimana teknologi informasi sangat pesat perkembangannya, demikian juga sumber daya manusia yang menguasai teknologi ini sangat banyak, juga biaya yang lebih murah, kenapa tidak dicoba? Menurut saya sangat banyak manfaat yang bisa didapatkan. Diantaranya Proses pembuatan jadi lebih cepat, Maintenance operasional berkelanjutan mudah dan cepat, Data valid, sangat bermanfaat update data statistik, biaya murah, proses lebih mudah, update data DPT seperti dalam sengketa ini sehingga sengketa ini tidak terjadi, biaya lebih murah dll banyak lagi. So ... kenapa tidak dicoba? Hanya keberanian dan komitmen pelaksana saja yang bisa menjawabnya. Semoga ...