Senin 17 Maret 2008 secara mendadak saya ditunjuk oleh bos saya untuk dinas di sampit dan pangkalanbun. Kedua kota tersebut adalah 2 kota pelabuhan yang ada di kalimantan tengah. Tahukah rekans lokasi ke dua kota tersebut ? tepatnya adalah di wilayah selatan dan barat dari propinsi kalimantan tengah. Pada beberapa tahun yang lalu rekans pasti masih ingat dengan nama kota sampit. Ya ... kota yang pernah terjadi kerusuhan antara suku madura dan suku dayak. Awalnya saya ragu, bisa nggak ke kota tersebut dengan kondisi nyaman, mengingat perjalanan jauh, historis kota dan sarana jalan yang kurang bagus. Tetapi setelah perjalanan dilalui ternyata keraguan saya sebelumnya adalah salah besar. Perjalanan ternyata sangat menyenangkan. Perjalanan dimulai dari kota Balikpapan menuju Banjarmasin dengan menggunakan pesawat, tepatnya adalah Batavia Air pada pukul 14.00 siang Wita. Setiba di banjarmasin jam 15.00 wita kami dijemput oleh rekan dari banjarmasin (Pak Taufik) setelah melalui koordinasi yang intens. Kami mampir sebentar di Kantor Telkom Banjarmasin bertemu dengan rekans-rekans lama kami. Setelah makan siang sebentar kami lanjutkan perjalanan menuju palangkaraya melalui jalan darat. Dengan mobil avanza kami melaju melalui jalan yang mulus. Perjalanan melalui jembatan barito yang panjang, kota kuala kapuas, pulang pisau anak sungai barito, sungai kahayan , jembatan diatas rawa sepanjang +/- 8 km sebelum akhirnya kami sampai di kota palangkaraya. Pada malam hari kami sampai di kota palangkaraya langsung menuju kantor Telkom Palangkaraya beramah tamah dengan rekans Palangkaraya, ternyata kami berjumpa juga dengan 2 orang teman lama. Selanjutnya kami makan malam dan istirahat di Hotel Palngkaraya. Pagi harinya kami dan tim menemukenali permasalahan di Palangkaraya dan selama 1 hari kami fokus untuk menyelesaikan permasalahan tersebut hingga clear. Pada malam harinya setelah makan malam kami dan tim melanjutkan perjalanan menuju kota sampit. Perjalanan melalui kebun sawit dan beberapa hutan kecil, sungai sungai kecil, dan jalanan yang agak turun naik dan berkelok. Tengah malam jam 12.00 wita kami tiba di sampit, selanjutnya menginap di hotel sampit. Pada pagi harinya kami dan tim menyelesaikan tugas untuk memeriksa kesiapan produk dan layanan internet disana. Siang harinya kami melanjutkan perjalanan menuju kota Pangkalanbun. Dalam perjalanan banyak kami jumpai perkebunan kelapa sawit yang luas, serta perkebunan karet. Kurang lebih selama 5 jam perjalanan, malah hari jam 19.00 wita kami sampai di kota pangkalanbun. Kota pangkalanbun tidak berbeda dengan kota sampit, keramaiannya dan kermahan penduduknya. Hanya saja mayoritas orang yang tinggal di pangkalanbun adalah orang jawa sehingga sering menjumpai orang berbahasa jawa. Kata rekans saya tinggal di pangkalanbun serasa dengan tinggal di Kota Semarang. Setelah menyelesaikan tugas jam 24.00 wita kami meniggalkan kota pangkalanbun dengan mobil panther yang saya sopiri bersama 5 orang kawan. Dalam perjalanan pulang, ditengah malam dan suasana hujan lebat silih berganti, kami menglamai beberapa kendala. Menjelang memasuki kota sampit mobil melaju mengenai lobang jalan yang rusak dan pecah ban depan kanan. Untung mobil masih bisa dikendalikan. Ban kemudian kami ganti ban serep ditengah hutan dan malam yang gelap. syukur sudah tidak hujan. Ban terpasang perjalanan dilanjutkan dengan ganti sopir Pak daris Yusup yang membawa mobil. Memasuki km 20 kota sampit ban depan sebelah kiri pecah. Tanpa ban serep kami tidak bisa mengganti ban, akhirnya kami menelpon pak bono Kepala Kantor Telkom sampit. 1 jam kemudian Pak Bono datang bersama 1 orang teman. Ban Kami ganti dan perjalanan dilanjutkan ke Sampit. Disampit kami instriahat sebentar dan ganti mobil untuk mengejar tiket pesawat kami Banjarmasin-Balikpapan dan rekan kami Palangkaraya-Jakarta. Sampai dipalangkaraya jam 09.30 WIB pesawat ke jakarta masih terkejar. Pesawat banjarmasin balikpapan sudah tidak terkejar, sehingga kami putuskan berangkat agak siangan. Dengan diantar salah satu rekan palangkaraya menggunakan mobil panther kami diantar ke Banjarmasin. Sesampai di Banjarmasin sore hari kami menginap di Hotel Mentari dekat kantor Telkom Banjarmasin. Paginya kami berangkat ke Balikpapan dengan pesawat Batavia Air. Sungguh pengalaman perjalan jauh pertama selama saya di luar jawa. Ternyata jalan darat di Kalimantan sudah bagus dak aksesnya mudah tidak seperti yang saya kira sebelumnya.
Monday, March 24, 2008
Saturday, March 22, 2008
BALIKPAPAN AWAL PEB 2008
Senin 4 pebruari 2008, jam 12.45 wita pesawat lion air dari surabaya-balikpapan mendarat dengan mulus. Para penumpang turun termasuk aku. Untuk pertama kalinya kuinjakan kakiku ke pulau Kalimantan, kota balikpapan tepatnya. Flexi combo sudah saya aktifkan, on sinyal penuh didapat. Sambil antri bagasi saya telpon rekans saya, ternyata sudah menunggu di depan gerbang bandara bersama 2 orang anaknya. Ketemu teman lama, bersalaman bersama si kecil yang baru duduk di bangku TK, langsung lekat sama saya. Mungkin saja karena jarang bertemu dengan Om dan suadaranya. Berempat kami semobil menuju kantor Transmisi di Batu Ampar Balikpapan Utara. Sepanjang perjalanan saya amati indahnya Kota. Ternyata jauh dari bayangan saya sebelumnya. Balikpapan adalah Kota metropolitan yang tidak kalah dengan kota-kota dijawa. Kota yang bersih indah dengan kontur kotanya yang berbukit-bukit. Banyak pohon tumbuh rindang di pinggir jalan. Hal yang paling mengesankan pertama masuk kota adalah disetiap perempatan lampu merah tidak pernah dijumpai pengamen dan pengemis jalanan. Oh .... betapa nyamannya lalu lintas yang demikian. Balikpapan sebagai pusat perindustrian di Kalimantan timur dengan berpuluh-puluh industri perminyakan, pertambangan, perkebunan dsb ternyata memiliki pendapatan asli daerah yang mencengangkan. Informasinya pendapatan asli daerah Balikpapan adalah nomor 2 secara nasional, Luuuaar biasa. Sungguh bila ini dikelola dengan baik akan memberikan manfaat yang besar bagi warga dan masyarakatnya. Selama kurang lebih 1 minggu saya tinggal di kantor transmisi Telkom Batu Ampar Balikpapan Utara. Kantor transmisi yang strategis dekat dengan terminal luar kota ke arah Kota Samarinda. Balikpapan dengan berbagai macam etnis pendatang sangat menghargai jasa yang diberikan orang. Hal-hal yang berkaiatan dengan jasa sangat dihargai dikota ini. Bila anda di Jawa membeli makan dengan harga 5 rb - 10 rb, maka di Balikpapan berkisar 15rb - 25 rb. Padahal ongkos bahan baku tidak jauh beda. Betap dihargainya jasa memasak di Balikpapan. Demikian pula jasa tukang batu, tukang kayu, tukang las, guru, dll. Berkeliling ke semua penjuru kota sangat menarik. Kota yang dikelilingi dengan pantai yang cukup indah ini ternyata menyimpan beberapa potensi alam yang enak dinikmati pemandangannya. Dari pusat kota terdapat pantai melawai, dan beberapa pantai kecil, serta pelabuhan. Agak ke utara terdapat pantai Manggar dengan pasir putihnya, lumayan untuk rekreasi bersama keuarga. Pelabuhan udara yang sangat padat dengan jadwal penerbangan berbagai macam menuju kota-2 di Jawa dan Sulawesi, serta pelabuhan laut membuat kota ini sangat strategis dengan daya dukung yang potensial. Balikpapan kota pertama saya menginjakan kaki di luar jawa, semoga memberikan arti berharga bagi kehidupan kami sekeluarga, amin.
Subscribe to:
Comments (Atom)