Tuesday, March 24, 2009

Kisruh DPT pada pemilu 2009

Rekans, seperti rekans ketahui bulan maret 2009 ini adalah masa kampanye parpol untuk pemilu tanggal 9 april besok. Semua partai berlomba-lomba untuk menarik masyarakat guna memilih partainya masing-masing. Dijalanan, dan dimana-2 banyak kita jumpai alat peraga kampanye pemilu 2009 ini. Ada Spanduk, Standing banner, poster, stiker, bendera dll yang warna warni menghiasi semua jalanan di seluruh negeri ini. Apakah menghiasi atau malah membuat tidak sedap pandangan jalan ... rekans sendiri yang menilainya. Namun rekans cukup disayangkan bahwa pemilu belum digelar, data pemilih prapemilihan menjadi bahan sengketa antara parpol dan KPU (yg nota bene sebagai penyelenggara pemilu). DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang sudah di validasi KPU ternyata menjadi bahan sengketa. Disatu sisi KPU menyatakan data DPT adalah Valid, sedangkan parpol menyatakan tidak valid. Parpol beralasan banyak ketidak beresan disana, fakta ditemukan beberapa orang yang belum mempunyai hak pilih (<17th)>,daftar pemilih ganda, orang yang meninggal masuk dalam DPT, dll. Sementara KPU beralasan bahwa data masih bergerak sedang dalam proses validasi, data terakhir yang valid masih proses (spt ngawi). Menurut saya akar permasalahannya adalah validitas data Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Apakah mungkin data KK dan KTP ini di on line-kan? jawabnya sangat mungkin, tinggal niat kuat pelaksana saja untuk merealisasikannya. Di jaman sekarang dimana teknologi informasi sangat pesat perkembangannya, demikian juga sumber daya manusia yang menguasai teknologi ini sangat banyak, juga biaya yang lebih murah, kenapa tidak dicoba? Menurut saya sangat banyak manfaat yang bisa didapatkan. Diantaranya Proses pembuatan jadi lebih cepat, Maintenance operasional berkelanjutan mudah dan cepat, Data valid, sangat bermanfaat update data statistik, biaya murah, proses lebih mudah, update data DPT seperti dalam sengketa ini sehingga sengketa ini tidak terjadi, biaya lebih murah dll banyak lagi. So ... kenapa tidak dicoba? Hanya keberanian dan komitmen pelaksana saja yang bisa menjawabnya. Semoga ...